Kami ada karena PERSIJA. Karena kami adalah THE JAKMANIA. Supporter PERSIJA.
Senin, 27 Februari 2012
Rabu, 15 Februari 2012
PERSIJA dan JAKARTA
Ketika Jakarta macet/banjir, kalian akan menghujatnya. Tapi apa Jakarta pernah minta imbalan atas kesempatan & kehidupan yg dia beri kepadamu ?
PERSIJA dan JAKARTA..dua kata yang membuat kita terharu bangga, dan membuat kita rela membelanya ketika ada yang mencibir. Bukan rahasia lagi, kalo tiap PERSIJA maen di kandang ada aje yang ngeluh-ngeluh soal macet.
Padahal, tanpa PERSIJA maenpun JAKARTA udah macet di jam-jam segitu. “Perhatian” dari kalangan luar supporter makin vocal. Wajar, kalo pada akhirnya kita membela diri. Saat para hedonis-hedonis muda telat dateng ke “date’nye gara-gara macet.
Emang JAKARTA dibangun buat mereka doang ? Kalo diibaratin nama jalan nih, mereka ibarat Jalan Sudirman – Thamrin. Dan kita ibarat gang-gang kecil seperti Jalan Jaksa dan Bendungan Hilir. Beda kasta beda kelas. Tapi apa mereka berhak menjudge kita seenaknya ? Ga lah!! Biar kate beda jalan, tetep aje adanye di JAKARTA.
Di Jakarta ada Patung Selamat Datang. Tapi belum pernah dibangun Patung Selamat Tinggal. Penafsiran Saye sih, Jakarta selalu membuka pintunya untuk semua orang yang berminat menghampirinya. Tanpa pernah bermaksud mengusirnya. Nah, intinye nih..yuk bangun sama2 image positif soal nonton PERSIJA. Biar makin banyak lagi orang yg mau dateng ke GBK/bahkan tour tandang. Desain ulang lagi image-image yang sudah terlanjur nempel.
Kalo kite adem-adem aje, 'ntu media-media sotoy juga ga bakal aneh-aneh lagi ngeberitain soal The Jak dan PERSIJA’nya. Buktiin kalo kite ga beda-bedain orang. Di teras stadion semua sama. Seperti Istiqlal yang bertetangga dengan Katedral.
Jika kita menjadi burung, tentu kicauan terindah yang akan kita dendangkan. Walau hanya 140 karakter. Terima kasih kawan, telah memberi prespektif berbeda dari sempitnya pandangan Saye selama ini..Saudara Se-PERSIJA
Mereka boleh hedon, mereka boleh highclass, mereka boleh suka sama klub luar, tapi kita harus rangkul karna mereka Jakartan & tinggal di jakarta.
PERSIJA dan JAKARTA..dua kata yang membuat kita terharu bangga, dan membuat kita rela membelanya ketika ada yang mencibir. Bukan rahasia lagi, kalo tiap PERSIJA maen di kandang ada aje yang ngeluh-ngeluh soal macet.
Padahal, tanpa PERSIJA maenpun JAKARTA udah macet di jam-jam segitu. “Perhatian” dari kalangan luar supporter makin vocal. Wajar, kalo pada akhirnya kita membela diri. Saat para hedonis-hedonis muda telat dateng ke “date’nye gara-gara macet.
Emang JAKARTA dibangun buat mereka doang ? Kalo diibaratin nama jalan nih, mereka ibarat Jalan Sudirman – Thamrin. Dan kita ibarat gang-gang kecil seperti Jalan Jaksa dan Bendungan Hilir. Beda kasta beda kelas. Tapi apa mereka berhak menjudge kita seenaknya ? Ga lah!! Biar kate beda jalan, tetep aje adanye di JAKARTA.
Di Jakarta ada Patung Selamat Datang. Tapi belum pernah dibangun Patung Selamat Tinggal. Penafsiran Saye sih, Jakarta selalu membuka pintunya untuk semua orang yang berminat menghampirinya. Tanpa pernah bermaksud mengusirnya. Nah, intinye nih..yuk bangun sama2 image positif soal nonton PERSIJA. Biar makin banyak lagi orang yg mau dateng ke GBK/bahkan tour tandang. Desain ulang lagi image-image yang sudah terlanjur nempel.
Kalo kite adem-adem aje, 'ntu media-media sotoy juga ga bakal aneh-aneh lagi ngeberitain soal The Jak dan PERSIJA’nya. Buktiin kalo kite ga beda-bedain orang. Di teras stadion semua sama. Seperti Istiqlal yang bertetangga dengan Katedral.
Jika kita menjadi burung, tentu kicauan terindah yang akan kita dendangkan. Walau hanya 140 karakter. Terima kasih kawan, telah memberi prespektif berbeda dari sempitnya pandangan Saye selama ini..Saudara Se-PERSIJA
Mereka boleh hedon, mereka boleh highclass, mereka boleh suka sama klub luar, tapi kita harus rangkul karna mereka Jakartan & tinggal di jakarta.
PERSIJA dan JAKARTA ( Jejaring Sosial, Simbol, dan Realita Identitas jakmania )
Ketika Jakarta macet/banjir, kalian akan menghujatnya. Tapi apa Jakarta pernah minta imbalan atas kesempatan & kehidupan yg dia beri kepadamu ? PERSIJA dan JAKARTA..dua kata yang membuat kita terharu bangga, dan membuat kita rela membelanya ketika ada yang mencibir. Bukan rahasia lagi, kalo tiap PERSIJA maen di kandang ada aje yang ngeluh-ngeluh soal macet.
Padahal, tanpa PERSIJA maenpun JAKARTA udah macet di jam-jam segitu. “Perhatian” dari kalangan luar supporter makin vocal. Wajar, kalo pada akhirnya kita membela diri. Saat para hedonis-hedonis muda telat dateng ke “date’nye gara-gara macet. Emang JAKARTA dibangun buat mereka doank?! Kalo diibaratin nama jalan nih, mereka ibarat Jalan Sudirman – Thamrin.
Padahal, tanpa PERSIJA maenpun JAKARTA udah macet di jam-jam segitu. “Perhatian” dari kalangan luar supporter makin vocal. Wajar, kalo pada akhirnya kita membela diri. Saat para hedonis-hedonis muda telat dateng ke “date’nye gara-gara macet. Emang JAKARTA dibangun buat mereka doank?! Kalo diibaratin nama jalan nih, mereka ibarat Jalan Sudirman – Thamrin.
JAKARTA - PERSIJA - THE JAKMANIA
Apabila Anda pernah mendengar Jakmania, suatu istilah yg digunakan bagi suatu kelompok pendukung setia klub lokal Persija Jakarta atas diri mereka, apakah Anda pernah merasa bagian dari mereka ? Atau merasa kenal dengan mereka ? Merasa senasib dengan mereka ?
Usut punya usut, kelompok ini sudah dibentuk sejak tahun 1997. Angka tua. Bahkan bang Foke belum memerintah Jakarta saat itu. Persija Jakarta yang berevolusi dari nama-nama sebelumnya pun sudah ada sejak dulu. Jakmania, yang sudah lahir sejak dulu, mendeklarasikan dirinya dan dideklarasikan oleh yang lain sebagai pemain ke-12 dari tim Persija.
Banyak caci dan maki dilayangkan kepada mereka atas perilaku mereka yang kerap kali membuat masyarakat jengkel. Mereka yang mengaku dirinya kaum hedonis akan menganggap Jakmania tidak penting, Mereka yang menganggap dirinya kalangan elite, akan ogah untuk berurusan dengan para Jakmania. apakah ada sedikit rasa ingin tahu dan kepedulian mereka terhadap Jakmania atau lebih umumnya, Persija Jakarta ?
Sesungguhnya, kaum-kaum yang sombong itu, apakah mereka layak dsebut sebagai warga loyal Jakarta ? Atas ksombongan mereka terhadap harta kepemilikan Jakarta, apakah mereka layak menyebut kerak telor sebagai ciri khas dari kampung mereka ? Lantas, apabila Jakmania merupakan pemain ke-12 di tubuh Persija Jakarta, apakah warga Jakarta lain berhak menyandang predikat pemain ke-13 ?
Apakah warga Jakarta secara keseluruhan berhak menyebut diri mereka sebagai bagian dari Persija Jakarta ? Sungguh, sangat banyak pertanyaan akan dilayangkan untuk mereka yang mengaku dirinya loyal. Atau, Anda tanyakan saja pada kami.Apabila kami menyanggupi semuanya, selamat datang di Jakarta Raya.
Usut punya usut, kelompok ini sudah dibentuk sejak tahun 1997. Angka tua. Bahkan bang Foke belum memerintah Jakarta saat itu. Persija Jakarta yang berevolusi dari nama-nama sebelumnya pun sudah ada sejak dulu. Jakmania, yang sudah lahir sejak dulu, mendeklarasikan dirinya dan dideklarasikan oleh yang lain sebagai pemain ke-12 dari tim Persija.
Banyak caci dan maki dilayangkan kepada mereka atas perilaku mereka yang kerap kali membuat masyarakat jengkel. Mereka yang mengaku dirinya kaum hedonis akan menganggap Jakmania tidak penting, Mereka yang menganggap dirinya kalangan elite, akan ogah untuk berurusan dengan para Jakmania. apakah ada sedikit rasa ingin tahu dan kepedulian mereka terhadap Jakmania atau lebih umumnya, Persija Jakarta ?
Sesungguhnya, kaum-kaum yang sombong itu, apakah mereka layak dsebut sebagai warga loyal Jakarta ? Atas ksombongan mereka terhadap harta kepemilikan Jakarta, apakah mereka layak menyebut kerak telor sebagai ciri khas dari kampung mereka ? Lantas, apabila Jakmania merupakan pemain ke-12 di tubuh Persija Jakarta, apakah warga Jakarta lain berhak menyandang predikat pemain ke-13 ?
Apakah warga Jakarta secara keseluruhan berhak menyebut diri mereka sebagai bagian dari Persija Jakarta ? Sungguh, sangat banyak pertanyaan akan dilayangkan untuk mereka yang mengaku dirinya loyal. Atau, Anda tanyakan saja pada kami.Apabila kami menyanggupi semuanya, selamat datang di Jakarta Raya.
Senin, 13 Februari 2012
Persija Terus Matangkan Persiapan jelang laga kontra Persela
Persija Jakarta terus mematangkan persiapan jelang bentrok kontra Persela Lamongan pada 15 Februari 2012. Sejak 2004, Persija lebih sering tampil sebagai pemenang.
Iwan Setiawan, pelatih Macan Kemayoran (julukan Persija) membesut Bambang Pamungkas dan kawan-kawan di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Iwan meliburkan pemainnya dua hari, setelah Macan Kemayoran meraup tiga angka dari Persipura Jayapura di Stadion Mandala Jogjakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Iwan, Bepe dkk melakoni variasi latihan namun masih dalam porsi ringan. "Ini untuk meningkatkan kebugaran para pemain," kata Iwan.
Iwan bertekad, paling lama sampai tanggal 15 Februari, stamina skuad Macan Kemayoran harus sudah pulih. Sehingga, ketika bertandinga melawan Laskar Joko Tingkir (julukan Persela) penggawa-penggawa Macan Kemayoran dalam kondisi bugar.
"Tugas utama saya adalah mengembalikan kebugaran anak-anak agar siap tempur menghadapi Persela," kata Iwan sembari menambahkan bahwa Persija akan berangkat ke Madiuni, Jawa Timur, pada 13 Februari.
Laga akan dihelat di Stadion Wilis Madiun, karena Stadion Surajaya Lamongan untuk sementara tak bisa dipakai karena rusak akibat kerap diguyur hujan.
Menghadapi Persela, masih kata Iwan, Persija turun dengan kekuatan penuh. Termasuk bek tangguh mereka yang juga mantan pemain belakang Persela, yakni Fabiano Beltrame. Ramdani Lestaluhu juga sudah pulih dari cedera dan siap bermain habis-habisan.
Iwan Setiawan, pelatih Macan Kemayoran (julukan Persija) membesut Bambang Pamungkas dan kawan-kawan di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Iwan meliburkan pemainnya dua hari, setelah Macan Kemayoran meraup tiga angka dari Persipura Jayapura di Stadion Mandala Jogjakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Iwan, Bepe dkk melakoni variasi latihan namun masih dalam porsi ringan. "Ini untuk meningkatkan kebugaran para pemain," kata Iwan.
Iwan bertekad, paling lama sampai tanggal 15 Februari, stamina skuad Macan Kemayoran harus sudah pulih. Sehingga, ketika bertandinga melawan Laskar Joko Tingkir (julukan Persela) penggawa-penggawa Macan Kemayoran dalam kondisi bugar.
"Tugas utama saya adalah mengembalikan kebugaran anak-anak agar siap tempur menghadapi Persela," kata Iwan sembari menambahkan bahwa Persija akan berangkat ke Madiuni, Jawa Timur, pada 13 Februari.
Laga akan dihelat di Stadion Wilis Madiun, karena Stadion Surajaya Lamongan untuk sementara tak bisa dipakai karena rusak akibat kerap diguyur hujan.
Menghadapi Persela, masih kata Iwan, Persija turun dengan kekuatan penuh. Termasuk bek tangguh mereka yang juga mantan pemain belakang Persela, yakni Fabiano Beltrame. Ramdani Lestaluhu juga sudah pulih dari cedera dan siap bermain habis-habisan.
Persija Bersiap Tandang ke Persela dan Arema
Setelah seminggu yang lalu melakoni partai kandang menghadapi dua tim asal Papua di Yogyakarta, Persija tidak bisa berlama-lama di Jakarta. Pasalnya, partai tandang menghadapi Persela (15/2) dan Arema Indonesia (19/2) sudah menunggu.
Seperti diucapkan sekretaris Persija, Ferry Indrasjarief, rombongan Persija akan berangkat pada Senin (13/2) pagi menuju Surabaya, sebelum dilanjutkan perjalanan darat menuju Madiun. Apabila memungkinan, sore hari Persija akan langsung menggelar latihan di lapangan setempat di Madiun.
Kota Madiun, tepatnya Stadion Wilis, menjadi tempat yang dipilih Persela untuk menjamu Persija. Pasalnya Stadion Surajaya Lamongan masih dalam tahap renovasi
Selama di Madiun, Persija akan menginap di Hotel Merdeka. Usai pertandingan (15/2) tim langsung menempuh perjalanan darat menuju Malang, untuk bersiap menghadapi pertandingan selanjutnya menghadapi Arema Indonesia.
Seperti diucapkan sekretaris Persija, Ferry Indrasjarief, rombongan Persija akan berangkat pada Senin (13/2) pagi menuju Surabaya, sebelum dilanjutkan perjalanan darat menuju Madiun. Apabila memungkinan, sore hari Persija akan langsung menggelar latihan di lapangan setempat di Madiun.
Kota Madiun, tepatnya Stadion Wilis, menjadi tempat yang dipilih Persela untuk menjamu Persija. Pasalnya Stadion Surajaya Lamongan masih dalam tahap renovasi
Selama di Madiun, Persija akan menginap di Hotel Merdeka. Usai pertandingan (15/2) tim langsung menempuh perjalanan darat menuju Malang, untuk bersiap menghadapi pertandingan selanjutnya menghadapi Arema Indonesia.
Selasa, 07 Februari 2012
Setelah Fabiano, Ramdani juga absen menghadapi Persipura.
Ramdani kembali harus absen saat Persija menjamu Persipura dalam lanjutan ISL, Selasa 7/2, stadion Mandala Krida, Yogyakarta kick off 15.30
Terimakasih untuk The Jakmania yang sudah seminggu terakhir berada di Yogyakarta mensupport kami, semoga Persija meraih poin penuh, nantinya kemenangan ini untuk kalian semua supporter Persija, tutup Iwan Setiawan
“Cidera hamstringnya dialami ramdani sudah tidak bisa di paksakan lagi untuk bisa dimainkan, saya putuskan dia beristirahat untuk pemulihan kondisinya agar bisa dimainkan dipertandingan Persija selanjutnya, ujar Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan,”Delton Stevano, pemain muda yang akan saya persiapkan untuk diturunkan, dan saya percaya dia bisa memberikan permainan terbaiknya, sementara pengganti Fabiano, kami masih punya Nanak yang akan bertandem dengan Precious di lini belakang Persija.
Fabiano Absen menghadapi Persipura
Persija harus kehilangan Fabiano salah satu palang pintu tangguh dibarisan pertahanan Persija saat laga selanjutnya menghadapi Persipura 7/2, stadion Mandala Krida, karena akumulasi kartu.
Pertandingan Persija vs Persipura akan tetap dilangsungkan di stadion Mandala, Krida Yogyakarta, tegas Bung Ferry menanggapi spekulasi yang berkembang pertandingan akan dipindah pasca pertandingan melawan Persiwa.
Bung Ferry “Selain sudah terkena akumulasi kartu dan tidak bisa dimainkan, Fabiano meminta izin untuk pulang lebih awal ke Jakarta, untuk menengok anaknya yang sakit,”
Fahreza Agamal yang partai sebelumnya tidak termasuk skuad yang dibawa, sudah bergabung dalam latihan pagi ini, di stadion Mandala Krida Yogyakarta, ungkap Bung Ferry Sekretaris team Persija.
So, forget the past. We rise and start again Persija!
Kekalahan dalam laga yang ditengarai sebagai laga panas, bagi semua pihak terkait pasti terasa sakit. Tapi, sesering apa kita mengeluh akan penyebab dari kekalahan itu tak akan merubah hasil. Kita kalah, mereka menang. Anggap saja, ini pelajaran untuk tetat membumi bagi tim yang selalu unggul, dan sebuah hadiah atas penantian dari sebuah tim yang jauh tertinggal.
Alangkah memalukan apabila kita mencak-mencak hanya karena kita kalah dari satu team yang secara data dan statistik masih tetap unggul Persija. Ini hanya sebuah 2x45 menit, masih ada 2x45 menit lain yang bisa kita jadikan ladang kejayaan untuk tim kita. Mari bangkit dan bayangkan euforia juara liga yang nanti akan Persija dapat.
Sepanjang pertandingan yang gue saksikan sendirian di depan layar kaca, gue selalu berteriak “ayo persija.. ayo Persija”. Gue percaya, tim ini hebat dan kuat. Terbukti Persija bisa menahan imbang permainan keras tim tuan rumah, dan lihat saja hasil pertandingannya, kekalahan Persija hanya dari goal bola (yang dipaksa) mati.
Ketika pluit akhir pertandingan ditiup. Semua rasa campur aduk di hati gue, antara kecewa, marah, kesal dan bangga. Kecewa atas hasil, marah dan kesal atas keputusan-keputusan dari oknum perangkat pertandingan. Bangga atas kinerja para pemain Persija, kekurangan pasti ada, tetapi melihat keringat mereka, jatuh bangun mereka di lapangan, tidak ada kata lain selain BANGGA untuk saya berikan kepada mereka.
Bermainlah Dengan Hati Dan Kebanggaan
Hati tak bisa dibeli, hati memilih sendiri tanpa ada yang mempengaruhi. Dengan hati, kita bisa memilih jalan hidup kita sendiri tanpa ada intervensi. Dengan hati, kita akan selalu bahagia dan selalu tersenyum menjalani aktivitas sehari-hari. Tak ada yang bisa merubah pilihan yang berasal dari hati kecuali Tuhan, dan tentunya kita sendiri. Dengan hati kita bisa membenci dan menyukai. Ya, itulah hati. Mengatur hidup kita tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti.
Di sepakbola, para penonton pun kurang terlalu bersemangat jika di suatu pertandingan sepakbola yang mereka tonton bukanlah tim yang mereka sukai yang bermain. Ya, mereka suka karena hati mereka memilih tim yang mereka sukai atau mereka dukung tersebut. Apa yang mereka suka? Kreativitas kelompok supporter atau pendukung klub tersebut? Salah satu pemain dari klub tersebut? Atau permainan dari klub tersebut yang bagus atau menghibur? Lantas bagaimana jika salah satu pemain yang mereka suka di klub tersebut pergi atau pindah klub? Apakah mereka akan terus mendukung klub tersebut? Dan bagaimana jika permainan tim tersebut menjadi buruk dan kurang menghibur? Apakah mereka masih akan terus mendukung klub tersebut? Atau..... Ahhhh….. entahlah. Itu urusan hati mereka masing-masing.
Tidak mungkin para pendukung Persija rela jauh-jauh menyeberangi laut dan melewati berbagai daerah untuk mendukung tim kesayangannya bertanding jika bukan karena rasa cinta dan kebanggaan mereka pada tim tersebut. Dan mana mungkin seorang pendukung persija rela meninggalkan aktivitas mereka sehari-hari yang lebih penting, hanya untuk melihat 22 pemain di lapangan hijau yang saling memperebutkan bola selama 90 menit. Semua itu mereka lakukan karena perasaan cinta dan kebanggaan mereka melihat dan mendukung tim kesayangannya, Persija Jakarta bermain. Darimana perasaan tersebut berasal? Tepat! Perasaan itu datang dari hati.
Bermain dengan hati semestinya adalah salah satu elemen yang harus dimiliki seorang pesepakbola. Dengan bermain sepenuh hati, seorang pemain sepakbola akan bermain dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam. 90 menit pertandingan mungkin bukanlah masalah bagi mereka yang bermain dengan sepenuh hati. Bermain dengan hati juga membuat mereka seharusnya berpikir bahwa bukanlah bermain semaksimal mungkin untuk tim, tetapi bermain sebaik mungkin untuk tim.
Satu Jakarta Satu !!!
"Apa Pentingnya Nama Dibelakang Baju Itu"
Penulis: bepe, 06 February 2012
"Bagi pemain-pemain junior "JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERMIMPI" karena mungkin suatu saat nanti, mimpi kalian akan menjadi kenyataan. Keyakinan, kerja keras dan di sertai dengan doa, akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mungkin saat ini, kami para pemain senior yang membela nama Bangsa dan Negara. Akan tetapi bisa jadi suatu saat nanti, kalian yang akan menggantikan kami dalam berjuang mengenakan seragam Merah-Putih. Karena tim nasional itu adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Siapapun mempunyai hak dan kewajiban untuk membela negaranya, tentunya sesuai dengan kemampuan dan kriteria-kriteria yang berlaku. Oleh karena itu persiapkan diri kalian sebaik mungkin.."
Jika Anda membaca pendahuluan diatas, maka sangat jelas jika pembahasan saya dalam artikel kali ini adalah mengenai tim nasional Indonesia yang kita sama-sama cintai dan banggakan..
Seperti yang kita ketahui, tim nasional Indonesia kebanggan kita akan menjalani partai terakhir penyisihan Piala Dunia 2014 melawan Bahrain, pada tgl 29 Februari mendatang di AL Manama, Bahrain. Dualisme liga yang tengah terjadi saat ini membuat pemain-pemain yang berlaga di Liga yang tidak diakui oleh PSSI atau Liga Super Indonesia, tidak lagi dapat memperkuat tim nasional Indonesia. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, jika boleh di katakan 90% dari anggota skuad tim nasional Pra Piala Dunia 2014 adalah pemain-pemain yang saat ini berlaga di Liga Super Indonesia. Kenyataan tersebut, membuat hal ini menjadi sangat menarik untuk dibahas. Karena tanpa 90 % kerangka utama, maka sudah dapat dipastikan jika tim nasional akan tampil dengan muka-muka baru di laga terakhir Pra Piala Dunia tersebut..
Bukan Indonesia namanya jika segala sesuatunya tidak mengundang perdebatan panjang. Negara kita ini kan negara yang sangat suka berdebat, dari mulai hal yang remeh-temeh hinggalah sesuatu yang besar, semua harus melalui mekanisme perdebatan yang berlarut-larut. Sehingga tanpa kita sadari, mau tidak mau dan suka tidak suka hal tersebutlah yang membuat negara kita sering kali tertinggal beberapa langkah dari negara-negara lain.
Saat negara lain sudah mulai berangkat bekerja, kita masih saja berdebat mengenai baju apa yang sekiranya cocok untuk dipakai ke kantor. Saat negara lain sudah mulai berlari, kita masih asik berdebat mengenai sepatu apa yang kira-kira paling pas digunakan untuk berlari. Saat negara kita tengah panas-panasnya memperdebatkan mobil Esemka, maka tanpa kita sadari negara-negara yang lain sudah mulai menyiapkan landasan untuk berangkat terbang ke bulan..
Para pendiri negara ini dahulu memang meletakkan "Musyawarah Mufakat" sebagai landasan dalam membangun Republik Indonesia tercinta ini, akan tetapi bukan yang seperti ini. Dalam hal ini, saya tidak sedang mencoba untuk tidak setuju dengan para pendahulu kita, karena meletakkan budaya musyawarah Mufakat tersebut. Akan tetapi dahulu, para pendiri Republik ini membawa segala perbedaan pendapat ke dalam sebuah forum musyawarah, yang pada akhirnya selalu dapat menghasilkan sebuah keputusan mufakat. Dimana keputusan tersebut dapat mewakili setiap golongan yang berdebat, sehingga semua pihak dapat menghargai dan menghormatinya..
Sedang pada kenyataannya perdebatan-perdebatan yang berkembang saat ini, lebih pada sebuah adu argumentasi yang tidak berpresisi, disertai dengan arogansi serta penuh dengan gejolak rasa emosi. Hal tersebut membuat segala perbedaan pendapat tersebut menjadi semakin parah, tak terarah, tak lagi lumrah dan pada akhirnya membuat semuanya menjadi semakin terpecah belah..
Seperti yang saya sampaikan dalam artikel "Generasi Ompong - Januari 2012" bahwa:
"Media-media di Republik kita tercinta ini teramat sangat provokative akhir-akhir ini, banyak orang-orang berpengaruh negeri ini yang menggunakan media baik televisi, online maupun cetak dengan untuk menancapkan pengaruhnya kepada masyarakat dan terkadang juga untuk menjatuhkan para pesaingnya.."
Seperti juga saat ini, kenyataan diatas membuat media-media yang berbasis dua kutub yang berseterupun mulai memancing di air keruh, dengan berusaha untuk mempengaruhi opini publik. Ada yang menulis "Menghadapi Bahrain tanpa para pemain yang bermain di Liga Super Indonesia, peluang Indonesia sangatlah berat" atau "Apa yang dapat tim nasional lakukan tanpa pemain-pemain yang saat ini berlaga di Liga Super Indonesia..??" dari kalimatnya saja tentu kita sudah tahu berasal dari kutub yang mana berita ini dihembuskan..
Disisi lain juga terdapat pembahasan yang berisi demikian, "Apasih yang sudah di persembahkan pemain-pemain Liga Super Indonesia untuk tim nasional Indonesia..?? buktinya lemari trophy tim nasional masih kosong" atau "Saatnya membentuk tim nasional yang baru, dengan memotong generasi yang selama ini telah gagal", dan tentu dari kasat matapun kita juga akan tahu, jika pembahasan ini berasal dari kutub yang berseberangan..
Apakah ada yang salah dengan dua pembahasan yang sangat bertolak belakang diatas..?? Tentu tidak ada. Harus kita akui bersama, jika kualitas pemain-pemain lokal yang berlaga di Liga Super Indonesia, memang sedikit lebih baik dari pemain-pemain lokal yang berlaga di Liga Premier Indonesia. Itu terbukti dari anggota skuad tim nasional Indonesia baik Pra Piala Dunia 2014 maupun SEA Games 2011, 90% berasal dari tim-tim yang berlaga di sana Liga Super Indonesia. Ini adalah fakta..
Pembahasan yang kedua juga tidak salah sama sekali, terlepas dari memang pemain-pemain dari Liga Super Indonesia sedikit lebih baik. Akan tetapi apakah ada jaminan jika tim nasional yang beranggotakan para pemain Liga Super Indonesia akan sukses..?? Buktinya tidak ada satu gelar prestisius-pun yang mampir ke lemari trophy tim nasional. Hal tersebut jugalah sebuah fakta..
Akan tetapi terlepas dari dua pembahasan diatas yang memang benar adanya, apakah tidak sebaiknya jika awak media kita dapat menyajikan sebuah pembahasan atau berita mengenai tim nasional yang lebih arif dan bijaksana kepada masyarakat. Sebuah pembahasan yang pada akhirnya dapat memberikan efek mempersatukan, bukan malah sebaliknya memecah-belah..
Sejujurnya menurut pandangan saya pribadi, sebagai pemain dan juga mantan anggota tim nasional Indonesia. Terdapat sisi negatif dan sisi positif nya masing-masing, jika nantinya tim nasional Indonesia tampil dengan para pemain yang saat ini berlaga di Liga Premier Indonesia dan meninggalkan pemain-pemain yang berlaga di Liga Super Indonesia..
Sisi negatifnya adalah:
Sebagai tim yang baru dibentuk dan tentunya jarang sekali berkumpul bersama. Tim ini akan sedikit mengalami kesulitan dalam hal adaptasi. Baik adaptasi dengan pelatih tim nasional, sesama pemain dan juga tentu terhadap strategi apa yang akan dijalankan dalam pertempuran nanti. Kurangnya jam terbang yang dimiliki para pemain baru tersebut, mau tidak mau akan berpengaruh pada mental bertanding mereka. Apalagi mengingat atmosphere pertandingan di level international, sangat jauh berbeda dengan kompetisi di dalam negeri, apalagi partai ini akan dilangsungkan dikandang lawan. Keadaan persepakbolaan Indonesia yang tengah mengalami gejolak dan perpecahan seperti saat ini, tidak dapat dipungkiri juga akan menambah beban seluruh anggota tim nasional..
Sisi positifnya adalah:
Dengan hilangnya 90% kerangka tim nasional yang lama, maka sudah pasti banyak pemain yang selama ini terpinggirkan akan mendapat kesempatan untuk unjuk kebolehan. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan banyak pemain yang menjalani debut international berbaju Merah-Putih saat melawan Bahrain nanti. Pemain-pemain tersebut biasanya akan memiliki motivasi yang berlipat ganda, karena di dalam hati mereka akan ada perasaan ingin membuktikan kepada masyarakat luas, bahwasanya mereka juga layak bermain atas nama Bangsa dan Negara. Hal tersebut jelas sebuah signal yang sangat positif. Karena dalam banyak kesempatan, kurangnya jam terbang dapat tertutupi oleh besarnya motivasi dan semangat juang yang tinggi dari para pemain itu sendiri..
Siapa yang berani menjamin tim nasional akan mendapatkan hasil yang bagus jika di perkuat pemain-pemain yang bermain di Liga Super Indonesia. Bukankah saat di perkuat para pemain Liga Super Indonesia kita kalah 0:2 dari Bahrain di Jakarta. Di sisi yang lain jangan juga berpikir terlalu sempit, dalam hal ini jika tim nasional tampil dengan pemain-pemain Liga Premier Indonesia, maka tim nasional pasti atau harus memetik hasil maksimal di AL Manama 29 februari nanti, tentu tidak bisa juga demikian..
Yang ingin saya tekankan disini adalah, keadaan yang menimpa dunia persepakbolaan negeri kita saat ini, adalah efek domino dari perseteruan para elite penguasa sepakbola Indonesia yang sama-sama keras kepala, sama-sama merasa paling benar, sama-sama merasa paling berhak dan juga sama-sama merasa paling mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia..
Saya yakin dari dalam lubuk hati yang paling dalam para pemain, pelatih, wasit dan juga para perangkat pertandingan, baik yang di bawah naungan Liga Super Indonesia maupun Liga Premier Indonesia, tidak sedikitpun ada yang menginginkan dualisme liga seperti ini terjadi. Karena sejujurnya dalam keadaan yang serba tidak menentu seperti saat ini, kami adalah pihak-pihak yang paling di buat kebingungan. Kami adalah korban dari segala intrik politik yang tengah hebat berlangsung saat ini..
Sampai saat dimana saya menulis artikel ini, masih terjadi perdebatan yang sangat panas antara boleh atau tidaknya para pemain yang berlaga di Liga Super Indonesia membela panji Merah-Putih. Ada pihak-pihak yang bersikeras menyatakan "Boleh", setidaknya sampai menunggu batas waktu yang diberikan AFC dan FIFA untuk melakukan rekonsiliasi, pada akhir bulan Maret nanti. Di sisi lain ada juga pihak yang bersikukuh untuk "Melarang" para pemain Liga Super Indonesia untuk membela tim nasional, mereka menggunakan surat FIFA yang di tujukan kepada PSSI pada bulan Desember yang lalu sebagai acuan..
Satu hal yang ingin saya garis bawahi disini adalah. Berada di pihak manapun Anda-Anda sekalian, jangan pernah mengurangi kecintaan dan dukungan Anda terhadap tim nasional Indonesia. Sejatinya kami semua juga tidak ingin terpecah belah seperti apa yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, bermaterikan siapapun dan berasal dari liga manapun pemain-pemain tim nasional kita nantinya, maka sudah seyogyanya kita dukung dengan segenap hati dan jiwa kita...
"Nama di belakang baju itu bisa siapa saja, warna bajunya juga bisa apa saja, tapi satu yang pasti lambangnya kan tetap sama, yaitu Burung Garuda.."
Artinya siapapun nama di belakangnya, menggunakan baju warna apa saja, selama memakai lambang garuda dan bernama tim nasional Indonesia, ya wajib hukumnya untuk kita dukung bersama. Karena walau bagaimanapun, mereka adalah duta-duta bangsa yang tengah memperjuangkan harkat dan martabat persepakbolaan Indonesia..
Apapun hasil yang di raih tim nasional Indonesia ketika berhadapan dengan Bahrain nanti, mereka akan tetap mendapatkan hormat dan apresiasi tertinggi dari saya pribadi dan sudah barang tentu juga seluruh pecinta tim nasional di Republik ini. Tidak akan mudah menjadi mereka di saat-saat seperti ini, di tengah segala pertikaian politik yang tidak seharusnya terjadi dalam arena sepakbola Indonesia, mereka berdiri untuk memikul tanggung jawab yang sangat berat...
Dan untuk itu saya angkat topi setinggi-tingginya.. Salute..!!
NB: Bagi Anda sekalian pecinta sepakbola Indonesia yang kebetulan pro kepada Liga Premier Indonesia, dan selama ini berpikir jika saya beserta tulisan-tulisan saya beraliran status quo, boleh kok kalo mau ikutan menyebarkan tulisan saya ini.. #ehem
Minggu, 05 Februari 2012
LAWAN PERSIPURA, PERSIJA TANPA FABIANO
LAWAN PERSIPURA, PERSIJA TANPA FABIANO
Di mata Coach Iwan Setiawan, Persipura adalah salah satu tim terbaik di Indonesia.
Setelah kalah 1-2 dari Persiwa Wamena, Persija Jakarta kembali akan bertemu wakil Papua lainnya, Persipura Jayapura, Selasa, 7 Februari 2012. Namun dalam duel ini, Macan Kemayoran akan kehilangan bek tangguh Fabiano Bertrame.
... Fabiano dipastikan absen di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta karena akumulasi kartu. "Kami kehilangan satu pemain. Fabiano tidak bisa tampil karena akumulasi kartu,"
Absennya Fabiano tentu saja kerugian besar bagi Persija. Sebab, mantan pemain Persela ini tak hanya kuat dalam bertahan. Tak jarang, Fabiano juga ikut membantu serangan dan mampu merobek jala tim lawan.
Coach Iwan sudah menyiapkan pengganti Fabiano. Rencananya, dia akan menempatkan Anak Agung Ngurah Wahyu atau Fahreza Agamal di posisi Fabiano.
Di mata Coach Iwan, Persipura merupakan salah satu tim terbaik di Indonesia. Karena itu, timnya tidak akan memberikan sedikit celah pun juara Liga Super Indonesia (ISL) musim 2010-2011 itu.
"Kami mewaspadai kepercayaan diri tim ini," ujarnya. "Mereka berkarakter bermain yang cepat. Ya begitu orang Papua. Mereka punya tradisi bermain cepat," sambung mantan pelatih PSMS itu.
Kamis, 02 Februari 2012
Target poin penuh menghadapi duo papua.
Bersiap menghadapi pertandingan selanjutnya menghadapi Persiwa 3/2 dan Persipura 7/2, pemain berlatih ringan 31/1 sore dengan menggunakan sepatu kets di area lintasan atletik lapangan Ragunan sebelum berangkat ke Yogyakarta
Persija terpaksa melangsungkan dua laga kandangnya di stadion Mandala Krida, Yogyakarta, karena stadion Gelora Bung Karno yang menjadi home base sedang dalam renovasi. Persija berangkat ke Yogyakarta Rabu 1/2 , dan akan berada di Yogyakarta hingga Rabu 8/2, dengan membawa kekuatan 18 pemain.
“Target poin penuh saat melawan Persiwa, dan Persipura, formasi pemain yang akan diturunkan tidak banyak mengalami perubahan di dua pertandingan terakhir Persija, ungkap Iwan Setiawan.
Ramdani yang absen dalam pertandingan sebelumnya karena sakit, sudah siap diturunkan, begitupula dengan Leo Saputra yang sudah bebas dari akumulasi kartu, ujar Iwan Setiawan
Langganan:
Postingan (Atom)