Apabila Anda pernah mendengar Jakmania, suatu istilah yg digunakan bagi suatu kelompok pendukung setia klub lokal Persija Jakarta atas diri mereka, apakah Anda pernah merasa bagian dari mereka ? Atau merasa kenal dengan mereka ? Merasa senasib dengan mereka ?
Usut punya usut, kelompok ini sudah dibentuk sejak tahun 1997. Angka tua. Bahkan bang Foke belum memerintah Jakarta saat itu. Persija Jakarta yang berevolusi dari nama-nama sebelumnya pun sudah ada sejak dulu. Jakmania, yang sudah lahir sejak dulu, mendeklarasikan dirinya dan dideklarasikan oleh yang lain sebagai pemain ke-12 dari tim Persija.
Banyak caci dan maki dilayangkan kepada mereka atas perilaku mereka yang kerap kali membuat masyarakat jengkel. Mereka yang mengaku dirinya kaum hedonis akan menganggap Jakmania tidak penting, Mereka yang menganggap dirinya kalangan elite, akan ogah untuk berurusan dengan para Jakmania. apakah ada sedikit rasa ingin tahu dan kepedulian mereka terhadap Jakmania atau lebih umumnya, Persija Jakarta ?
Sesungguhnya, kaum-kaum yang sombong itu, apakah mereka layak dsebut sebagai warga loyal Jakarta ? Atas ksombongan mereka terhadap harta kepemilikan Jakarta, apakah mereka layak menyebut kerak telor sebagai ciri khas dari kampung mereka ? Lantas, apabila Jakmania merupakan pemain ke-12 di tubuh Persija Jakarta, apakah warga Jakarta lain berhak menyandang predikat pemain ke-13 ?
Apakah warga Jakarta secara keseluruhan berhak menyebut diri mereka sebagai bagian dari Persija Jakarta ? Sungguh, sangat banyak pertanyaan akan dilayangkan untuk mereka yang mengaku dirinya loyal. Atau, Anda tanyakan saja pada kami.Apabila kami menyanggupi semuanya, selamat datang di Jakarta Raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar