Kami ada karena PERSIJA. Karena kami adalah THE JAKMANIA. Supporter PERSIJA.
Senin, 30 Januari 2012
Jumat, 27 Januari 2012
Persib vs Persija, Genderang Perang Ditabuh
Persib Bandung akan menjamu musuh bebuyutannya Persija Jakarta, Minggu 29 Januari 2012 dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL). Rivalitas, dendam, dan adu gengsi menjadi jaminan laga ini akan sepanas El Clasico di Spanyol atau Derby Manchester di Premier League.
Persija ingin menjaga tren positif saat bermain di markas Maung Bandung. Sedangkan Persib tentu tak ingin kembali dipermalukan dihadapan pendukungnya sendiri. Tak akurnya kedua suporter--The Jakmania dan Viking--menjadi bumbu penyedap dalam laga yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat nanti.
Meski laga masih terganjal dengan izin dari pihak kepolisian, namun itu tak menyurutkan persiapan kedua kubu. Kedua klub elit indonesia ini terus mempersiapkan diri untuk bertempur habis-habisan. Genderang perang pun dibunyikan.
Bagi Pelatih Persija, Iwan Setiawan, duel ini akan menjadi tantangan tersendiri. Maklum, Persija memiliki track record yang cukup baik bila tandang ke Bandung. Dari tiga musim Liga Super yang sudah dilewati, Persija sudah dua kali menang di kandang Persib. Sedangkan satu laga lainnya berakhir imbang.
"Persija memiliki tradisi menang di kandang Persib. Sekarang saya di Persija. Ini yang membuat saya tertantang untuk membuktikan saya bisa melanjutkan tradisi itu," kata Iwan Setiawan.
Sukses meraih dua kemenangan beruntun telah membangkitkan kepercayaan diri Persija dalam menghadapi duel ini. Aroma kemenangan yang didapat dari kandang PSPS Pekanbaru dan Pelita Jaya akan coba dipelihara saat tandang ke markas Persib.
"Di samping itu, Persija dalam sejarahnya selalu menang di Bandung. Itu sebetulnya beban bagi kami. Tapi saya harap beban ini menjadi energi positif untuk mempertahankan tradisi."
Namun menurut Iwan, Macan Kemayoran tetap pantas waspada dengan Persib. Sebab, Persib kini tengah bergairah setelah di laga terakhir melawan PSPS berhasil menang 2-1. "Persib mungkin sedang berusaha untuk bangkit. Mereka sempat kalah dua kali, lalu menang tipis. Itu yang harus diwaspadai Persija. Apalagi secara materi tim, kami tahu Persib lebih diunggulkan," kata Iwan.
Selain itu, Iwan menilai Persib punya senjata mematikan pada kedua sayapnya. Karena itu, ia menitikberatkan latihan dengan memperkokoh barisan pertahanan terutama untuk mengantisipasi pergerakan pemain sayap Persib.
"Yang harus kami waspadai adalah pergerakan mereka lewat sayap kanan dan kiri mereka. Kita tahu di sana ada banyak pemain Timnas yang memiliki kecepatan menusuk dari sisi lapangan. Ada M Ilham, ada M Nasuha yang sering naik membantu serangan. Kami akan mengantisipasi itu meskipun tidak harus menerapkan man to man marking."
Tanpa Aliyudin
Persib hampir pasti tak diperkuat Aliyudin. Mantan penyerang Persija ini mengalami cedera hamstring ketika Persib bersua PSPS Pekanbaru, Selasa 24 Januari 2012. Absennya Aliyudin tentu pantas diratapi kubu Maung Bandung.
Selain performa Aliyudin yang menunjukkan grafik membaik, striker lincah ini tentu juga tahu kelemahan bekas timnya itu. Kecepatan yang dimiliki Aliyudin seharusnya menjadi senjata mematikan Persib di pertandingan itu. Mau tidak mau, Mamic harus mencari solusi atas kondisi ini.
"Persib membutuhkan dia (Aliyudin) pada pertandingan kali ini. Jadi, situasi dan kondisi yang dialami Aliyudin adalah kerugian buat kami, karena tidak bisa memainkan dia. Namun, situasi ini yang harus kami hadapi dan dicari solusinya,” tandas Mamic.
Siap maju perang
Bagi pemain belakang Persija Jakarta, Precious Emuejeraye, menghadapi tim sekelas Persib Bandung dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) musim 2011-12 pada 29 Januari mendatang tak ubahnya seperti mempersiapkan diri untuk bertempur di medan perang.
Selain persiapan fisik, pemain Nigeria yang dinaturalisasi Singapuara itu juga tak lupa mempersiapkan mental baja jelang laga tersebut. Apalagi, sebagai pemain yang memegang kunci pertahanan Persija di depan gawang, Precious dituntut maksimal bisa meredam agresifitas pemain-pemain sayap Maung Bandung.
"Pertandingan nanti pasti akan berat. Mereka banyak dihuni pemain yang masuk di tim nasional. Ada (Muhamad) Ilham dan lainnya yang kita tahu kualitasnya seperti apa. Di sisi lain, kami juga sedang dalam kepercayaan diri tinggi usai dua pertandingan kemarin," kata Precious.
"Melawan Persib memang tidak mudah. Tapi, kami tidak mau membuat pertandingan nanti sulit. Kami akan membuatnya mudah. Seperti mau perang, jika Anda sudah merasa kalah duluan, Anda tidak akan memenangkan perang. Kami juga seperti itu menghadapi Persib. Kami siap untuk berperang, meski harus bekerja keras," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Ismed Sofyan. Bek sayap veteran Persija ini punya motivasi lebih menghadapi laga panas ini. Ismed mengaku termotivasi untuk memberikan kekalahan kepada mantan-mantan rekannya yang kini menyeberang ke rival abadinya itu.
"Karena banyak pemain Persib yang awalnya merupakan pemain Persija, mungkin motivasinya aja yang agak berbeda. Karena mereka sebelumnya pemain Persija yang pindah kostum ke Persib. Ya, motivasi untuk bisa saling mengalahkan tentunya," kata Ismed
Berpotensi rusuh?
Kepolisian Daerah Jawa Barat memastikan akan memperketat pengamanan baik sebelum, saat maupun sesudah laga panas Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Minggu 29 Januari nanti. Rencananya, Polda Jabar juga akan menggelar pertemuan dengan kumpulan suporter, Jumat besok.
Sebagai bentuk upaya mendukung kelancaran proses pelaksanaan duel yang kerap menguras emosi dari kedua tim ini, Polda Jabar bahkan sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi termasuk dengan menyiapkan sejumlah kendaraan taktis (rantis) lapis baja guna mengawal para pemain Persija.
“Teknisnya akan dibicarakan besok (Jumat 27 Januari), sebab pertandingan ini memang memiliki potensi kerusuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertandingan-pertandingan kandang Persib lainnya,” kata Kabidhumas Polda Jabar, Kombespol Martinus Sitompul beberapa waktu lalu.
Rencananya pihak Polda Jabar bersama Polres Bandung melakukan pertemuan dan audiensi dengan sejumlah pengurus dari beberapa kelompok suporter Persib seperti Viking Persib Fans Club, Bomber dan lainnya di Mapolres Bandung, Jumat 27 Januari.
“Kita sudah merumuskan sejumlah langkah antisipasi mencegah atau meminimalisir potensi kerusuhan baik di dalam maupun di luar lapangan. Salah satunya dengan menambah jumlah kendaraan taktis,” papar Martinus.
Hingga Kamis 26 Januari, pihak Polda Jabar sendiri sebenarnya belum secara resmi mengeluarkan izin tertulis karena sejumlah persyaratan belum dipenuhi Panpel Persib diantaranya keterangan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan.
“Pada dasarnya kita cukup mendukung kelancaran pelaksanaan pertandingan nanti, termasuk masalah perizinan. Namun, tergantung dari upaya pihak Panpel Persib sendiri untuk memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan,” tandas Martinus.
Sekretaris Panpel Persib, Budi Bram Rachman menyatakan untuk masalah perizinan pihaknya cukup optimistis bisa memenuhi semua persyaratan yang diminta pihak kepolisian.
Tandang ke Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 29 Januari 2012, pemain senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan mengaku termotivasi untuk bisa mengalahkan mantan rekan-rekannya yang kini hijrah ke Persib Bandung. Seperti diketahui, sejumlah pemain Persija seperti M Nasuha, Aliyudin dan M Ilham kini justru memperkuat rival abadinya itu.
"Karena banyak pemain Persib yang awalnya merupakan pemain Persija..., mungkin motivasinya aja yang agak berbeda. Karena mereka sebelumnya pemain Persija yang pindah kostum ke Persib. Ya, motivasi untuk bisa saling mengalahkan tentunya," ujar Ismed di GOR Ciracas, Kamis 26 Januari 2012.
Meski berstatus sebagai tim tamu, Persija di bawah polesan pelatih Iwan Setiawan dituntut untuk tetap mempertahankan tradisi menang saat melawat ke Bandung. Menanggapi hal itu, Ismed mengaku optimis dapat menjawab tantangan tersebut, meski sadar di atas kertas Persib lebih dijagokan. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya pemain sarat pengalaman di kubu Persib saat ini.
"Saat ini memang Persib materi pemainnya lebih bagus dari Persija. Tapi kami akan berusaha main semaksimal mungkin. Kami tetap solid lah meskipun kami main away," ujar Ismed.
Menurut pemain kelahiran Aceh ini, sebetulnya laga menghadapi Persib Bandung sama halnya dengan menghadapi klub-klub Indonesia Super League (ISL) lainnya. Sebagai pemain yang lama berkostum Persija, Ismed mengatakan telah terbiasa bermain di kandang Maung Bandung di tengah tekanan puluhan ribu suporter tuan rumah.
"Aku rasa main lawan Persib ya biasa-biasa saja. Seperti melawan klub lain. Cuma pertandingan nanti karena bertemu mantan rekan satu tim saja yang beda. Sebetulnya setiap pertandingan kami anggap sama. Tidak ada beda-beda," papar ayah satu anak ini.
Mengenai antusiasme suporter Persib Bandung yang dikenal fanatik terhadap klubnya, Ismed mengaku tidak pernah merasa grogi maupun tertekan saat main di depan publik sepakbola Bandung. Ismed juga meminta media massa untuk tidak membesar-besarkan adanya gesekan abadi antar pendukung kedua tim saat laga klasik tersebut kembali di gelar.
"Nggak lah, kami sudah biasa mengatasi tekanan suporter saat main di Bandung. Soal gesekan antar suporter, jangan terlalu dibesar-besarin. Semua pertandingan sama. Tidak hanya melawan Persib saja," ujar Ismed.
Head to Head Tiga Musim Terakhir
Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011
Persib vs Persija: 2-3
Persija vs Persib : 3-0
...
Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 :
Persib 0-0 Persija
Persija 2-2 Persib
Liga Super Indonesia (ISL) 2008/2009
Persija 1-2 Persib
Persib 2-3 Persija
Kamis, 26 Januari 2012
PT LI Mensahkan Gol Oktavianus Sebagai Gol Fabiano
Gol pertama Persija saat menghadapi tuan rumah Pelita Jaya pada Senin, 23 Januari 2012 lalu memang terjadi dari sepakan Oktavianus. Bahkan pihak ANTV sebagai stasiun televisi yang menyiarkan pertandingan itu secara LIVE, menyebutkan gol itu dicetak oleh Oktavianus.
Namun, menurut PT LI (PT Liga Indonesia) seperti yang dikutip dari situs resmi mereka http://www.ligaindonesia.co.id/ ,gol tersebut dianggap sebagai gol Fabiano Beltrame. Memang gol tersebut sempat menjadi perdebatan, apakah gol itu murni gol Oktavianus atau gol bunuh diri Safee Sali.
Setelah dilihat beberapa kali dalam video cuplikan pertandingan tersebut, bola sepakan Oktavianus sempat disundul oleh Fabiano sebelum mengenai Safee Sali dan meluncur ke gawang Pelita Jaya yang dikawal Kadek Wardana.
Namun, menurut PT LI (PT Liga Indonesia) seperti yang dikutip dari situs resmi mereka http://www.ligaindonesia.co.id/ ,gol tersebut dianggap sebagai gol Fabiano Beltrame. Memang gol tersebut sempat menjadi perdebatan, apakah gol itu murni gol Oktavianus atau gol bunuh diri Safee Sali.
Setelah dilihat beberapa kali dalam video cuplikan pertandingan tersebut, bola sepakan Oktavianus sempat disundul oleh Fabiano sebelum mengenai Safee Sali dan meluncur ke gawang Pelita Jaya yang dikawal Kadek Wardana.
Persija Atasi Pelita Dua Gol
Dua gol dari Oktavianus dan Pedro Javier berhasil membawa kemenangan bagi Persija Jakarta. Bermain menghadapi Pelita Jaya di Stadion Manahan, Solo, anak-anak asuhan Coach Iwan ini sukses mengalahkan Pelita Jaya yang pada pertandingan itu menjadi debut bagi pelatih baru mereka, Rahmad Darmawan.
Persija turun dengan formasi sama seperti menghadapi PSPS sebelumnya. Turun dengan formasi 4-2-3-1 dengan Galih Sudaryono dibawah mistar gawang Persija. Kuartet bek Ismed Sofyan, Precious, Fabiano Beltrame dan Leo Saputra menggalang pertahanan Persija.
Robertino dan Amarzukih bahu-membahu di lini tengah Persija. Sedangkan Ramdani Lestaluhu, Bambang Pamungkas dan Oktavianus siap mendistribusikan bola kepada ujung tombak Persija, Pedro Javier.
Persija langsung unggul cepat pada menit ke 4'. Tendangan bebas Oktavianus dari sisi kiri pertahanan Pelita gagal diamankan oleh barisan pertahanan Pelita. Sebelum meluncur ke gawang Pelita, bola sepakan Oktavianus sempat mengenai Safee Sali dan mengecoh kiper Pelita, Kadek Wardana.
1-0 untuk keunggulan sementara anak-anak ibukota. Persija beberapa kali kembali mengancam gawang Pelita. Kembali, Oktavianus dengan posisi hampir yang sama seperti gol pertama, tendangan bebasnya masih bisa diantisipasi oleh kiper Pelita.
Peluang berikutnya didapat oleh Pedro Javier. Pedro yang mendapatkan umpan terukur dari Ramdani Lestaluhu gagal memaksimalkan peluang. Tendangan Pedro tidak mengenai sempurna pada bola, sehingga bola tidak terarah ke gawang Pelita. Bola liar hasil tendangan Pedro, jatuh di kaki Bambang Pamungkas. Bepe langsung berinisiatif melakukan tendangan, tendangan Bepe kembali jatuh di kaki Pedro yang sebelumnya bola sempat berbelok karena mengenai bek Pelita Jaya.
Namun sayang eksekusi Pedro Javier untuk menuntaskan peluang itu menjadi gola tidak sempurna. Tendangannya tidak terllau kencang dan berhasil di antisipasi kiper Pelita.
Pelita Jaya pun seakan tersentak denga beberapa serangan Persija. Pelita sempat membahayakan gawang Persija melalui tendangan striker asing mereka, Bajevski. Sayang tendangannya masih tidak tearah. Selanjutnya, berturut-berturut Zhekov membuat peluang setelah menerima bola sepak pojok, namun tendangannya kembali tidak mengarah ke gawang Persija.
Safee Sali dan Engel Berd Sani pun beberapa kali membuat pertahanan Persija kewalahan meladeni serangan Pelita. Namun kesigapan Fabiano dkk masih membuat gawang Persija tidak kebobolan hingga wasit meniupkan peluit tanda akhir babak pertama.
Pada babak kedua, Pelita mendominasi serangan pada awal-awal babak kedua. Namun pada menit ke 56', Persija berhasil menggandakan keunggulan mereka. Melalui sepak pojok Ismed Sofyan, Pedro Javier berhasil menanduk bola sekaligus mencetak gol keduanya di ajang ISL 2011/2012.
Pelita sempat mempunyai peluang emas pada babak kedua untuk mencetak gol, namun tendangan Bajevski dari dalam kotak penalti masih bisa diamankan Galih Sudaryono.
Hingga wasit Najamudin Aspiran meniupkan peluit panjang, skor tidak berubah 2-0 untuk keunggulan Persija. Dengan hasil ini Persija sementara menempati posisi keenam di klasemen ISL 2011/2012 dengan 13 point dari 6 laga yang sudah dimainkan.
Sesuai pertandingan Coach Iwan juga menyatakan kemenangan ini tidak terlepas dari dukungan the Jakmania yang hadir pada pertandingan itu. "Tim juga bersemangat karena Jakmania hadir juga menemani, memberi dukungan. Pemain bermain dengan hati berkat hadirnya Jakmania."
Iwan juga menambahkan faktor disiplin menjadi kunci kemenangan Persija pada pertandingan ini. "Kemenangan ini karena kedisiplinan dan kerja keras pemain. Pelita lawan yang sulit dan banyak taktik." pungkas Iwan seperti yang dilansir Twitter Resmi Persija Jakarta
Persija turun dengan formasi sama seperti menghadapi PSPS sebelumnya. Turun dengan formasi 4-2-3-1 dengan Galih Sudaryono dibawah mistar gawang Persija. Kuartet bek Ismed Sofyan, Precious, Fabiano Beltrame dan Leo Saputra menggalang pertahanan Persija.
Robertino dan Amarzukih bahu-membahu di lini tengah Persija. Sedangkan Ramdani Lestaluhu, Bambang Pamungkas dan Oktavianus siap mendistribusikan bola kepada ujung tombak Persija, Pedro Javier.
Persija langsung unggul cepat pada menit ke 4'. Tendangan bebas Oktavianus dari sisi kiri pertahanan Pelita gagal diamankan oleh barisan pertahanan Pelita. Sebelum meluncur ke gawang Pelita, bola sepakan Oktavianus sempat mengenai Safee Sali dan mengecoh kiper Pelita, Kadek Wardana.
1-0 untuk keunggulan sementara anak-anak ibukota. Persija beberapa kali kembali mengancam gawang Pelita. Kembali, Oktavianus dengan posisi hampir yang sama seperti gol pertama, tendangan bebasnya masih bisa diantisipasi oleh kiper Pelita.
Peluang berikutnya didapat oleh Pedro Javier. Pedro yang mendapatkan umpan terukur dari Ramdani Lestaluhu gagal memaksimalkan peluang. Tendangan Pedro tidak mengenai sempurna pada bola, sehingga bola tidak terarah ke gawang Pelita. Bola liar hasil tendangan Pedro, jatuh di kaki Bambang Pamungkas. Bepe langsung berinisiatif melakukan tendangan, tendangan Bepe kembali jatuh di kaki Pedro yang sebelumnya bola sempat berbelok karena mengenai bek Pelita Jaya.
Namun sayang eksekusi Pedro Javier untuk menuntaskan peluang itu menjadi gola tidak sempurna. Tendangannya tidak terllau kencang dan berhasil di antisipasi kiper Pelita.
Pelita Jaya pun seakan tersentak denga beberapa serangan Persija. Pelita sempat membahayakan gawang Persija melalui tendangan striker asing mereka, Bajevski. Sayang tendangannya masih tidak tearah. Selanjutnya, berturut-berturut Zhekov membuat peluang setelah menerima bola sepak pojok, namun tendangannya kembali tidak mengarah ke gawang Persija.
Safee Sali dan Engel Berd Sani pun beberapa kali membuat pertahanan Persija kewalahan meladeni serangan Pelita. Namun kesigapan Fabiano dkk masih membuat gawang Persija tidak kebobolan hingga wasit meniupkan peluit tanda akhir babak pertama.
Pada babak kedua, Pelita mendominasi serangan pada awal-awal babak kedua. Namun pada menit ke 56', Persija berhasil menggandakan keunggulan mereka. Melalui sepak pojok Ismed Sofyan, Pedro Javier berhasil menanduk bola sekaligus mencetak gol keduanya di ajang ISL 2011/2012.
Pelita sempat mempunyai peluang emas pada babak kedua untuk mencetak gol, namun tendangan Bajevski dari dalam kotak penalti masih bisa diamankan Galih Sudaryono.
Hingga wasit Najamudin Aspiran meniupkan peluit panjang, skor tidak berubah 2-0 untuk keunggulan Persija. Dengan hasil ini Persija sementara menempati posisi keenam di klasemen ISL 2011/2012 dengan 13 point dari 6 laga yang sudah dimainkan.
Sesuai pertandingan Coach Iwan juga menyatakan kemenangan ini tidak terlepas dari dukungan the Jakmania yang hadir pada pertandingan itu. "Tim juga bersemangat karena Jakmania hadir juga menemani, memberi dukungan. Pemain bermain dengan hati berkat hadirnya Jakmania."
Iwan juga menambahkan faktor disiplin menjadi kunci kemenangan Persija pada pertandingan ini. "Kemenangan ini karena kedisiplinan dan kerja keras pemain. Pelita lawan yang sulit dan banyak taktik." pungkas Iwan seperti yang dilansir Twitter Resmi Persija Jakarta
Jumat, 20 Januari 2012
Jakmania "Berbagi Untuk Jakarta"
Jakmania "Berbagi Untuk Jakarta" 21 s/d 22 Januari 2012 di Gor Ciracas, Jakarta Timur. Tanggal 22 Januari 2012 dari jam 9 - 13 bakal ada Guest star GONDAL GANDUL, THE DINGDONG dan byk lagi.. GOR CIRACAS. Sebelum tur solo, kita ramaikan perayaan ultah #Jakman14th tanggal 22 Jan 2012 di GOR Ciracas dri jam 9 - 13 siang..
Robertino Lengkapi Badai Cedera Persija
Kabar buruk kembali melanda Persija Jakarta jelang pertandingan lawan Pelita Jaya, Senin 23 Januari 2012. Gelandang serang, Robertino Pugliara yang menjadi andalan lini tengah Macan Kemayoran, cedera dan tidak bisa berlatih normal.
Macan Kemayoran kembali berlatih di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Kamis, 19 Januari 2012. Dalam sesi kali ini, Robertino terliha...t hanya menjalani latihan ringan di pinggir lapangan. Pemain asal Argentina itu tidak bergabung dengan pemain Persija lainnya.
Menurut Pelatih Persija, coach Iwan Setiawan, Robertino sengaja berlatih terpisah karena masih cedera. Nasib yang sama juga dialami oleh pemain lainnya, Fahreza Agamal. Gelandang Persija ini juga masih menjalani latihan terpisah.
Pelatih Persija, coach Iwan Setiawan berharap Robertino segera pulih. Pasalnya, tenaganya sangat dibutuhkan saat bertemu Pelita. Selain itu, absennya Robertino juga sangat berpengaruh dengan program latihan yang dijalani oleh Bambang Pamungkas cs.
"Absennya Robertino dalam latihan tadi sangat berdampak bagi skema permainan tim. Semoga cederanya tidak parah. Kami membutuhkan dia untuk pertandingan melawan Pelita nanti. Semoga Tino bisa pulih sebelum pertandingan," ujar coach Iwan usai latihan.
coach Iwan memang sedang dipusingkan dengan cedera yang menimpa para pemainnya. Selain Robertino dan Fahreza, tiga pemain lainnya, yakni Hasyim Kipuw, Ramdani Lestaluhi, dan Rahmat Affandi dipastikan absen lawan Pelita karena kondisi yang tidak fit.
Hasyim dan Rahmat sebenarnya sudah ikut berlatih dengan pemain Persija lainnya. Namun coach Iwan tidak mau mengambil risiko menurunkan keduanya saat melawan Pelita. Menurut coach Iwan, cedera engkel yang dialami kedua pemain ini akan bertambah parah bila dipaksakan tampil. Ramdani yang menderita flu hingga sore tadi belum juga ikut bergabung dalam latihan Macan Kemayoran.
coach Iwan sendiri sudah menyiapkan beberapa pemain pengganti untuk menutup celah di timnya. Dua nama yang akan diplot sebagai starter adalah Amarzukih dan Rudi setiawan. Keduanya dinilai tampil cukup baik saat Persija bertemu PSPS 15 Januari lalu.
Menghadapi Pelita reuni dengan Coach RD
Pertandingan selanjutnya Persija menghadapi Pelita dalam laga tandang yang akan digelar di stadion Manahan Solo, Senin 23/1 kick off 15.30 menjadi pertandingan yang sedikit berbeda, karena akan kembali bertemu dengan Rahmad Darmawan pelatih yang sebelumnya menangani Persija
Coach Iwan,“Semoga Robertino segera pulih dari cidera yang dialaminya, dan bisa diturunkan saat menghadapi Pelita, karena perannya yang cukup vital di lini tengah Persija.”
Siapa yang tidak mengenal Rahmad Darmawan, pelatih terbaik saat ini yang dimiliki Indonesia, menghadapi klub yang dilatih Coach RD, menjadi tantangan tersendiri untuk saya sebagai pelatih, dan pemain secara keseluruhan, ungkap Iwan Setiawan.
Hasim Kipuw, dari pantauan saya sore ini, sedikit ragu untuk bisa menurunkan dia di pertandingan melawan Pelita melihat kondisi cidera yang dialaminya belum begitu pulih, namun kita masih terus pantau terus perkembangan terakhirnya, ujar Iwan Setiawan.
“Saya merasa kondisi saya lebih baik dari hari sebelumnya, apabila dipercaya pelatih untuk bermain saya siap memberikan permainan terbaik, ungkap Hasim Kipuw
Amadeus Berharap Secepatnya Gabung ke Persija
Ada sosok berbeda pada sesi latihan rutin Persija Jakarta di Gor Ciracas pada Kamis (19/1) sore. Dia adalah Amadeus Suropati, pemain kelahiran Bali yang lama bermain di luar negeri, salah satunya Australia.
Setelah kontraknya habis pada Agustus 2011, keinginan Amadeus untuk kembali ke Indonesia cukup kuat. "Klub yang ku tuju pertama kali Persija," ungkap Amadeus.
Amadeus sendiri sempat merasa bingung, dengan dualisme yang terjadi di tubuh Persija. "Aku tidak begitu mengetahui kalau Persija menjadi dua. Di Australia aku tidak begitu menyimak perkembangan terakhir sepak bola Indonesia seperti apa.
Akhir-akhir ini di berbagai kesempatan, Amadeus sempat diklaim sudah dimiliki oleh Persija IPL. Tapi begitu dia menyadari mana Persija yang sebenarnya, Amadeus mengungkapkan akan berpikir dua kali untuk bermain di Persija IPL
“Sore ini latihan perdanaku, untuk menjaga kondisi selama belum ada klub. Cukup menyenangkan bisa kenal dengan pemain Persija lainnya, seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan dll. Besok aku akan kembali latihan dis ini," tutur dia.
“Suatu saat, aku berharap bisa menjadi bagian dalam tim ini, karena salah satu tujuanku kembali ke Indonesia agar bisa bermain untuk Persija," pungkas Amadeus.
Setelah kontraknya habis pada Agustus 2011, keinginan Amadeus untuk kembali ke Indonesia cukup kuat. "Klub yang ku tuju pertama kali Persija," ungkap Amadeus.
Amadeus sendiri sempat merasa bingung, dengan dualisme yang terjadi di tubuh Persija. "Aku tidak begitu mengetahui kalau Persija menjadi dua. Di Australia aku tidak begitu menyimak perkembangan terakhir sepak bola Indonesia seperti apa.
Akhir-akhir ini di berbagai kesempatan, Amadeus sempat diklaim sudah dimiliki oleh Persija IPL. Tapi begitu dia menyadari mana Persija yang sebenarnya, Amadeus mengungkapkan akan berpikir dua kali untuk bermain di Persija IPL
“Sore ini latihan perdanaku, untuk menjaga kondisi selama belum ada klub. Cukup menyenangkan bisa kenal dengan pemain Persija lainnya, seperti Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan dll. Besok aku akan kembali latihan dis ini," tutur dia.
“Suatu saat, aku berharap bisa menjadi bagian dalam tim ini, karena salah satu tujuanku kembali ke Indonesia agar bisa bermain untuk Persija," pungkas Amadeus.
Selasa, 17 Januari 2012
KEPUTUSAN HASIL SIDANG KASUS "PERAMPOKAN PERSIJA" #4
Hari ini sidang Perampokan Persija di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pkl. 10.00 tadi dengan agenda pembacaan jawaban tergugat. sidang kasus Persija siang ini bahkan tanpa adanya mediasi dikarenakan pihak tergugat & kuasa hukumnya tidak hadir di persidangan.
Sidang Ditunda Hingga 7 Februari 2012. Hakim menilai tidak ada niatan baik dari pihak tergugat karena hingga sidang ke-4 ini tetap tidak hadir di persidangan. kuasa hukum Persija, Gusti Randa mendesak Hakim agar pada sidang lanjutan, 7/2 pengadilan menggelar sidang pokok perkara.
Mediasi sudah tertutup dengan kesimpulan tergugat tidak mempunyai itikad baik untuk mengikuti sidang pengadilan. Sidang lanjutan pada 7 Februari 2012 akan dipimpin Majelis Hakim yang akan menggelar sidang pokok perkara di PN. Jakarta Timur.
Senin, 16 Januari 2012
Persija Bekap PSPS di Kuansing
Persija Bekap PSPS di Kuansing
16-01-2012
Persija Jakarta tampil meyakinkan saat membekap tuan rumah, PSPS Pekanbaru
2-0 di Kuansing Sport Center, Pekanbaru, Minggu (15/1). Dua gol Persija dibuat Fabiano dan Bambang Pamungkas. Persija sempat tertekan pada awal-awal pertandingan.
Ambrizal berpeluang membawa PSPS unggul pada menit ke-17. Tapi, tendangannya masih terlalu lemah. Berselang dua menit, Fajar Handika juga tak bisa memaksimalkan peluang. Tembakan jarak jauhnya masih melayang di atas gawang Persija.
Persija mencetak gol pertama pada menit ke-32. Diawali sebuah sepak pojok, tercipta kemelut di kotak penalti PSPS. Fabiano yang tidak terkawal berhasil memanfaatkan bola liar untuk menjebol gawang tim tuan rumah.
Pada babak kedua, PSPS berusaha menyamakan kedudukan. Tembakan Herman Dzumafo ke tiang jauh masih melebar. Isnaini yang mencoba mencocornya juga gagal.
Persija menciptakan peluang pada menit ke-51. Berawal dari tendangan bebas Oktavianus yang membentur tiang, Robertino Pugliara menyambut bola rebound dengan kepalanya. Tapi, kiper Fance Hariyanto masaih sigap menepis bola. Fance kembali mengamankan gawang PSPS beberapa saat kemudian. Dia membuang tembakan spekulasi Ramdani Lestaluhu yang sangat membahayakan.
Gol kedua Persija tercipta pada menit ke-73. Memanfaatkan operan matang Rudi Setiawan, Bambang dengan cerdik mengirim bola ke tiang jauh tanpa bisa dijangkau Fance. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-0 untuk Persija tetap tak berubah.
Kemenangan ini mengangkat Persija ke peringkat ketujuh klasemen sementara Indonesian Super League (ISL) dengan koleksi 10 poin dari lima partai. PSPS di peringkat ketiga dengan 12 poin dari tujuh laga.
Congratulations MacanKU !!! Terus Berjuang dan Raihlah JUARA !!!
-SATU PERSIJA SATU-
16-01-2012
Persija Jakarta tampil meyakinkan saat membekap tuan rumah, PSPS Pekanbaru
2-0 di Kuansing Sport Center, Pekanbaru, Minggu (15/1). Dua gol Persija dibuat Fabiano dan Bambang Pamungkas. Persija sempat tertekan pada awal-awal pertandingan.
Ambrizal berpeluang membawa PSPS unggul pada menit ke-17. Tapi, tendangannya masih terlalu lemah. Berselang dua menit, Fajar Handika juga tak bisa memaksimalkan peluang. Tembakan jarak jauhnya masih melayang di atas gawang Persija.
Persija mencetak gol pertama pada menit ke-32. Diawali sebuah sepak pojok, tercipta kemelut di kotak penalti PSPS. Fabiano yang tidak terkawal berhasil memanfaatkan bola liar untuk menjebol gawang tim tuan rumah.
Pada babak kedua, PSPS berusaha menyamakan kedudukan. Tembakan Herman Dzumafo ke tiang jauh masih melebar. Isnaini yang mencoba mencocornya juga gagal.
Persija menciptakan peluang pada menit ke-51. Berawal dari tendangan bebas Oktavianus yang membentur tiang, Robertino Pugliara menyambut bola rebound dengan kepalanya. Tapi, kiper Fance Hariyanto masaih sigap menepis bola. Fance kembali mengamankan gawang PSPS beberapa saat kemudian. Dia membuang tembakan spekulasi Ramdani Lestaluhu yang sangat membahayakan.
Gol kedua Persija tercipta pada menit ke-73. Memanfaatkan operan matang Rudi Setiawan, Bambang dengan cerdik mengirim bola ke tiang jauh tanpa bisa dijangkau Fance. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-0 untuk Persija tetap tak berubah.
Kemenangan ini mengangkat Persija ke peringkat ketujuh klasemen sementara Indonesian Super League (ISL) dengan koleksi 10 poin dari lima partai. PSPS di peringkat ketiga dengan 12 poin dari tujuh laga.
Congratulations MacanKU !!! Terus Berjuang dan Raihlah JUARA !!!
-SATU PERSIJA SATU-
5 pemain muda Persija masuk 10 besar pemain muda ISL
Mayoritas pemain muda yang menghuni skuad Persija musim ini, cukup memberikan nilai positif, terutama untuk pembinaan Persija kedepannya.
Menarik beberapa pemain junior u21 Persija kedalam skuad team senior, serta melakukan perekrutan pemain muda, dibayar dengan penampilan gemilang pemain muda tersebut.
Alan Martha yang kerap menjadi supersub, Rudi Setiawan yang dalam debutnya dalam pertandingan melawan PSPS memberikan umpan yang cantik untuk Bambang Pamungkas, Delton Stevano, dan Ahmad Ihwan deretan pemain muda yang masuk 10 besar pemain muda ISL yang sudah diturunkan,
Serta ada satu nama lagi anak dari eks Pemain Persija era 80an Adityo Darmadi, berposisi kiper yaitu Adixi lenzivio yang belum bermain, sehingga total Persija memiliki 5 pemain muda yang termasuk 10 pemain muda ISL musim ini.
Menarik beberapa pemain junior u21 Persija kedalam skuad team senior, serta melakukan perekrutan pemain muda, dibayar dengan penampilan gemilang pemain muda tersebut.
Alan Martha yang kerap menjadi supersub, Rudi Setiawan yang dalam debutnya dalam pertandingan melawan PSPS memberikan umpan yang cantik untuk Bambang Pamungkas, Delton Stevano, dan Ahmad Ihwan deretan pemain muda yang masuk 10 besar pemain muda ISL yang sudah diturunkan,
Serta ada satu nama lagi anak dari eks Pemain Persija era 80an Adityo Darmadi, berposisi kiper yaitu Adixi lenzivio yang belum bermain, sehingga total Persija memiliki 5 pemain muda yang termasuk 10 pemain muda ISL musim ini.
Jumat, 13 Januari 2012
The Jakmania tur Pekanbaru
Slogan “Persija kamu takkan pernah sendiri” sepertinya benar-benar menjadi hal dilakukan oleh supporter Persija The Jakmania dalam mendukung team kebanggaannya Persija Jakarta
Tujuan tur kali ini menuju Pekanbaru, 1 bis besar dengan kekuatan sekitar 50an orang berangkat dari sekretariat Jakmania di Lebak Bulus pukul 19.00, ungkap Ayah Riko Ketua Umum The Jakmania.
Tidak hanya rombongan dari Jakarta, beberapa wilayah basis supporter Persija di Sumatra , seperti Padang, melalui akun twitternya @JakPadang akan berangkat langsung ke Pekanbaru, dan juga tentunya Jakmania Pekanbaru turut hadir langsung di stadion Kuansing memberikan support untuk Persija.
Persija, tidak anggap remeh PSPS
Menghadapi laga tandang melawan PSPS Pekanbaru yang akan digelar Minggu 15/1, Persija terus melakukan persiapan. Latihan terakhir sebelum berangkat ke Pekanbaru digelar Kamis 12/1 sore di Gor Ciracas dalam kondisi cuaca gerimis.
Persija berangkat ke Pekanbaru dengan kekuatan 18 pemain menggunakan pesawat Lion Air pagi pukul 06.00.
18 Pemain yang dibawa ke Pekanbaru : Galih Sudaryono,Andritany, Ismed Sofyan, Precious, Fabiano, Ngurah Nanak, Leo Saputra, Amarzukih, Hasim Kipuw Delton Stevano, Rudi Setiawan, Robertino Pugliara, Ramdani Lestaluhu, Oktavianus, Johan Juansyah, Bambang Pamungkas, Rahmat Afandi, Pedro Javier.
“Siapapun lawan yang dihadapi Persija, kami anggap team kuat, termasuk kali ini menghadapi tuan rumah PSPS yang dalam beberapa kali pertandingan kandang mereka berhasil meraih kemenangan, ungkap Iwan Setiawan.
Cuaca Pekanbaru yang terkenal sangat panas, tidak terlalu dikhawatirkan, karena dari beberapa hari ini informasi yang kita dapat, Pekanbaru sedang sering diguyur hujan, semoga kondisi cuaca saat pertandingan tidak begitu panas, ujar Iwan Setiawan.
Sayangnya Persija terpaksa tidak bisa membawa serta Gangga Mudana yang cidera lutut dan tidak terlihat dalam latihan sore tadi, serta Fahreza Agamal yang menderita cidera hamstring saat latihan sore tadi.
18 Pemain yang dibawa ke Pekanbaru : Galih Sudaryono,Andritany, Ismed Sofyan, Precious, Fabiano, Ngurah Nanak, Leo Saputra, Amarzukih, Hasim Kipuw Delton Stevano, Rudi Setiawan, Robertino Pugliara, Ramdani Lestaluhu, Oktavianus, Johan Juansyah, Bambang Pamungkas, Rahmat Afandi, Pedro Javier.
Rabu, 11 Januari 2012
Update hasil sidang "PERAMPOKAN PERSIJA"
Siang tadi sidang #3 'Perampokan Persija' kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (Penggilingan, Pd.Kopi) pkl. 10.00 wib.
...
Sampai akhir sidang para tergugat tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Cuma pengara pihak tergugat yang datang. Mediasi akhir pun telah di jalankan namun tidak mendapatkan hasil. Salah satu mediator dari pengadilan Jakarta Timur: "tergugat tidak punya itikad baik, tidak hadir dengan alasan tidak jelas."
Ketua Umum Persija Ferry Paulus mengatakan bahwa "Tidak akan ada kata rekonsiliiasi. Semua orang sudah tahu mana Persija yang benar."
Dan akhirnya Sidang kembali ditunda hingga hari Selasa, 17 Januari 2012. Tergugat diharapkan memberi kepastian hadir atau tidak selambat-lambatnya hari Jumat. Selasa adalah kesempatan mediasi terakhir. Jika tidak hadir juga, tergugat harus memberikan replik (jawaban) agar sidang bisa dilaksanakan. Sementara itu melalui akun twitternya @ramdanilesta : Ramdhani lestaluhu mengatakan Apa jadinya kalo generasi muda sudah di ajarkan untuk membenarkan yang salah dengan iming-iming bela negara,ckckck na'uzubillah minzaliq. .
SavePersija
Selasa, 10 Januari 2012
Kenapa Porsi ISL di Media Lebih Banyak ??
Berbagai macam kejadian mengenai masalah yang berkembang didalam ruang lingkup sepak bola Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir memang banyak menyita perhatian masyarakat Indonesia. Kecintaan terhadap nama bangsa yang disalurkan melalui dukungan terhadap si kulit bundar sudah menjadi sebuah objek tersendiri diberbagai kalangan. Dan salah satunya adalah media. Seperti tak ingin kehilangan momen, hampir seluruh media massa di Indonesia beramai-ramai memberitakan kejadian dari lapangan hijau. Bahkan, telah merambah terhadap gaya hidup pelakon didalamnya.
Wajar, jika hal tersebut memang menjadi bahan buruan para pewarta. Pasalnya, harus diakui ranting sebuah pertandingan sepak bola di jam prime time bisa melonjak tajam dibanding program lainnya. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak stasiun televisi di Indonesia yang berlomba untuk memenangkan hak siar si kulit bundar.
Tercatat kini ada dua stasiun televisi nasional yang menayangkan secara terpisah dua liga di Indonesia. Yang pertama adalah “TV A” yang bekerja sama dengan PSSI, pemegang otoritas organisasi sepak bola Indonesia.
Dan yang kedua adalah “TV B” atau biasa disebut pejuang revolusioner dengan sebutan “TV Merah” yang menjalin kerja sama dengan pengelola liga yang sah sesuai aturan statuta. Label liga dari TV A adalah Indonesian Prima League (IPL) atau Liga Prima Indonesia (LPI, upzzz). Dan TV B mendapat hak lebih besar menyiarkan Indonesia Super League (ISL). Bahkan telah menjadi sponsor tunggal di liga yang telah lama berputar tersebut.
Untuk menyegarkan ingatan kita, kenapa harus ada 2 liga yang mengaku sebagai liga profesional? Itu terjadi akibat ketidak becusan orang-orang di PSSI saat ini mengurus keorganisasian, bahkan dinilai hanya ingin menyelamatkan kelompoknya. Maklum, rezim PSSI yang berkuasa saat ini adalah kelompok yang dulunya pernah melakukan sebuah aib terselubung dengan membuat breakaway league bertajuk Liga Primer Indonesia.
Dan kini, kedua liga berjalan hampir bersamaan serta telah memainkan beberapa laga. IPL yang mengaku resmi hanya diikuti 12 klub, plus didalamnya terdapat 1 tim yang berstatus sebagai degradasi terbaik dan 2 tim yang tak lagi tercatat sebagai anggota resmi PSSI. Sedangkan ISL diikuti 18 klub terbaik di Indonesia yang telah sesuai dengan prosedural serta amanat kongres Bali. Dimana, Kongres tahunan PSSI di Bali tahun 2011 dianggap kubu ISL sebagai acuan jelas menjalankan Liga Profesional di Indonesia sesuai statuta.
Namun kini, ada sebuah ketakutan mendalam bagi sang penguasa. Liga yang digadang profesional bebas APBD dan akan menjadi sepakbola indsutri hingga kini kesulitan mencari sponsor. Tercatat hanya televi A tadi saja yang berhasil mereka gaet untuk mendukung IPL. Selebihnya, IPL lebih banyak mengandeng sponsor yang telah ada sejak jaman peninggalan rezim lama.
Begitu pula dengan ISL. Munculnya TV B sebagai sponsor tunggal dengan nominal kontrak yang melebihi angka Rp100 Miliar untuk satu musim menjadikan ISL dipastikan mempunyai daya jual lebih mengiurkan bagi penikmatnya. Tak sedikit masyarakat yang penasaran, seperti apa ISL musim ini? ini jelas menjadi sebuah keuntungan bagi stasiun tv tersebut. Apalagi klub yang berada di ISL adalah kumpulan klub papan atas Indonesia yang memiliki basis pendukung besar dan fanatik. Wajar bila ISL lebih semarak dibanding IPL, liga yang diklaim sebagai awal kejayaan sepak bola industri di Indonesia. Pfffttt!
Pemaparan diatas bukan tanpa bukti, hal itu bisa tergambar dari data AC Nielsen, perusahaan penyedia jasa ranting televisi di Indonesia, yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun ini mencatat ranting pertandingan ISL dibanding IPL jauh sangat berbeda. Sebagai perbandingan, satu buah pertandingan ISL bisa mendapat penilaian paling rendah 1,8/12/1. Di IPL diungkapnya hanya bisa mengumpulkan angka yang depannya berbilangan nol koma hingga tiga atau empat koma sekian.
Kenyataan ini lantas membuat PSSI beserta staf ahli dunia mayanya (Uhuk! sory batuk, soalnya agak alergi dengar staf dunia maya berbayar ini) kelimpungan untuk menyangah. Berbagai spekulasi coba dikembangkan, mulai menyalahkan keberpihakan media besar yang bermain dengan petinggi ISL hingga mengungkit-ungkit asal usul pemilik media tersebut.
Parahnya, tak sedikit pihak yang dulunya bersih dan hanya ingin menyaksikan sepak bola sebagai sebuah hiburan yang perlahan menjadi sebuah kebanggaan dengan prestasi, akhirnya takluk didalam jerami hitam berkedok “Sepakbola Bersih”.
Sebagai orang yang bermasyarakat dan menghargai perbedaan jelas sebuah pemberitaan yang muncul hanya didasari dari pangsa pasar yang berkembang. Dimana banyak peminatnya, sudah pasti porsi lebih banyak akan didapat. Begitu pula dengan ISL, banyaknya peminat dan banyaknya orang yang ingin mengetahui perkembangan terbaru ISL, sudah pasti sebuah media akan menyediakan wadah khusus bagi penikmatnya. Dan cobalah buang paradigma media itu milik ini, media ini milik itu. Jika PSSI cerdas untuk mengurus PSSI, sudah pasti media akan memberi porsi yang layak bagi liga yang kayanya profesional itu.
“Ada gula, ada semut” adalah peribahasa yang layak untuk menguak alasan kenapa media besar di Indonesia, lebih banyak memilih pemberitaan ISL ketimbang IPL. Dan sebagai pendukung yang punya pemikiran cerdas, seharusnya sadar akan hal ini. Buka pemikiran, jangan mau di doktrin dengan isu yang hanya menguntungkan berbagai pihak. Jayalah Indonesia!
Wajar, jika hal tersebut memang menjadi bahan buruan para pewarta. Pasalnya, harus diakui ranting sebuah pertandingan sepak bola di jam prime time bisa melonjak tajam dibanding program lainnya. Oleh sebab itu, tak heran jika banyak stasiun televisi di Indonesia yang berlomba untuk memenangkan hak siar si kulit bundar.
Tercatat kini ada dua stasiun televisi nasional yang menayangkan secara terpisah dua liga di Indonesia. Yang pertama adalah “TV A” yang bekerja sama dengan PSSI, pemegang otoritas organisasi sepak bola Indonesia.
Dan yang kedua adalah “TV B” atau biasa disebut pejuang revolusioner dengan sebutan “TV Merah” yang menjalin kerja sama dengan pengelola liga yang sah sesuai aturan statuta. Label liga dari TV A adalah Indonesian Prima League (IPL) atau Liga Prima Indonesia (LPI, upzzz). Dan TV B mendapat hak lebih besar menyiarkan Indonesia Super League (ISL). Bahkan telah menjadi sponsor tunggal di liga yang telah lama berputar tersebut.
Untuk menyegarkan ingatan kita, kenapa harus ada 2 liga yang mengaku sebagai liga profesional? Itu terjadi akibat ketidak becusan orang-orang di PSSI saat ini mengurus keorganisasian, bahkan dinilai hanya ingin menyelamatkan kelompoknya. Maklum, rezim PSSI yang berkuasa saat ini adalah kelompok yang dulunya pernah melakukan sebuah aib terselubung dengan membuat breakaway league bertajuk Liga Primer Indonesia.
Dan kini, kedua liga berjalan hampir bersamaan serta telah memainkan beberapa laga. IPL yang mengaku resmi hanya diikuti 12 klub, plus didalamnya terdapat 1 tim yang berstatus sebagai degradasi terbaik dan 2 tim yang tak lagi tercatat sebagai anggota resmi PSSI. Sedangkan ISL diikuti 18 klub terbaik di Indonesia yang telah sesuai dengan prosedural serta amanat kongres Bali. Dimana, Kongres tahunan PSSI di Bali tahun 2011 dianggap kubu ISL sebagai acuan jelas menjalankan Liga Profesional di Indonesia sesuai statuta.
Namun kini, ada sebuah ketakutan mendalam bagi sang penguasa. Liga yang digadang profesional bebas APBD dan akan menjadi sepakbola indsutri hingga kini kesulitan mencari sponsor. Tercatat hanya televi A tadi saja yang berhasil mereka gaet untuk mendukung IPL. Selebihnya, IPL lebih banyak mengandeng sponsor yang telah ada sejak jaman peninggalan rezim lama.
Begitu pula dengan ISL. Munculnya TV B sebagai sponsor tunggal dengan nominal kontrak yang melebihi angka Rp100 Miliar untuk satu musim menjadikan ISL dipastikan mempunyai daya jual lebih mengiurkan bagi penikmatnya. Tak sedikit masyarakat yang penasaran, seperti apa ISL musim ini? ini jelas menjadi sebuah keuntungan bagi stasiun tv tersebut. Apalagi klub yang berada di ISL adalah kumpulan klub papan atas Indonesia yang memiliki basis pendukung besar dan fanatik. Wajar bila ISL lebih semarak dibanding IPL, liga yang diklaim sebagai awal kejayaan sepak bola industri di Indonesia. Pfffttt!
Pemaparan diatas bukan tanpa bukti, hal itu bisa tergambar dari data AC Nielsen, perusahaan penyedia jasa ranting televisi di Indonesia, yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun ini mencatat ranting pertandingan ISL dibanding IPL jauh sangat berbeda. Sebagai perbandingan, satu buah pertandingan ISL bisa mendapat penilaian paling rendah 1,8/12/1. Di IPL diungkapnya hanya bisa mengumpulkan angka yang depannya berbilangan nol koma hingga tiga atau empat koma sekian.
Kenyataan ini lantas membuat PSSI beserta staf ahli dunia mayanya (Uhuk! sory batuk, soalnya agak alergi dengar staf dunia maya berbayar ini) kelimpungan untuk menyangah. Berbagai spekulasi coba dikembangkan, mulai menyalahkan keberpihakan media besar yang bermain dengan petinggi ISL hingga mengungkit-ungkit asal usul pemilik media tersebut.
Parahnya, tak sedikit pihak yang dulunya bersih dan hanya ingin menyaksikan sepak bola sebagai sebuah hiburan yang perlahan menjadi sebuah kebanggaan dengan prestasi, akhirnya takluk didalam jerami hitam berkedok “Sepakbola Bersih”.
Sebagai orang yang bermasyarakat dan menghargai perbedaan jelas sebuah pemberitaan yang muncul hanya didasari dari pangsa pasar yang berkembang. Dimana banyak peminatnya, sudah pasti porsi lebih banyak akan didapat. Begitu pula dengan ISL, banyaknya peminat dan banyaknya orang yang ingin mengetahui perkembangan terbaru ISL, sudah pasti sebuah media akan menyediakan wadah khusus bagi penikmatnya. Dan cobalah buang paradigma media itu milik ini, media ini milik itu. Jika PSSI cerdas untuk mengurus PSSI, sudah pasti media akan memberi porsi yang layak bagi liga yang kayanya profesional itu.
“Ada gula, ada semut” adalah peribahasa yang layak untuk menguak alasan kenapa media besar di Indonesia, lebih banyak memilih pemberitaan ISL ketimbang IPL. Dan sebagai pendukung yang punya pemikiran cerdas, seharusnya sadar akan hal ini. Buka pemikiran, jangan mau di doktrin dengan isu yang hanya menguntungkan berbagai pihak. Jayalah Indonesia!
PLANING ACARA HUT THE JAK X-DERES
Tak terasa 2 bulan lagi HUT THE JAK X-DERES yang ke-11th akan tiba 07.03.2001 - 07.03.2012, semua perencanaan acara pun telah selesai dibuat. rencana perayaan HUT The Jak X-deres insya Allah akan di adakan :
1.tepat tgl 7 maret = akan diadakan syukuran sekaligus santunan 11 anak yatim,
2.parade musik / band ( masalah tanggal untuk acara band masih dalam proses rapat )
3.jalan2/tour bersama seluruh Keluarga besar The Jak X-deres & panitia HUT The Jak X-deres setelah selesai semua acara.
mudah2an semua acara HUT THE JAK X-DERES berjalan lancar & ga ada halangan apapun, juga Semoga acara HUT yg ke-11 ini lebih meriah lagi dari yg lalu . Amin Ya ALLAH SWT
1.tepat tgl 7 maret = akan diadakan syukuran sekaligus santunan 11 anak yatim,
2.parade musik / band ( masalah tanggal untuk acara band masih dalam proses rapat )
3.jalan2/tour bersama seluruh Keluarga besar The Jak X-deres & panitia HUT The Jak X-deres setelah selesai semua acara.
mudah2an semua acara HUT THE JAK X-DERES berjalan lancar & ga ada halangan apapun, juga Semoga acara HUT yg ke-11 ini lebih meriah lagi dari yg lalu . Amin Ya ALLAH SWT
Pertandingan Persija Berikutnya
di ISL 2011-12, Persija baru memainkan 4 pertandingan dgn 2 "Home" di SUGBK, 2 "away" di Lamongan & Palembang serta telah meraih poin 7, Pertandingan Persija Berikutnya : Minggu, 15 Januari 2012 : PSPS Pekanbaru vs Persija Jakarta – Std. Kuansing, Kuantan Singingi Pekanbaru. Setelah menghadapi PSPS Pekanbaru, 15/1, Persija akan kembali "away" menghadapi Pelita Jaya pada tanggal 23 Januari 2012.
Berikut 3 pertandingan away Persija di bulan Januari :
vs PSPS Pekanbaru (15/1/12),
vs Pelita Jaya Karawang (23/1/12),
vs Persib Bandung (29/1/12)
Partai "home" terdekat Persija akan dilaksanakan tgl 3 Februari 2012 menghadapi Persiwa Wamena yang rencananya akan dilangsungkan di SUGBK. Hukuman Larangan Bermain Bagi Andritany, Fabiano Beltrame & Hasim Kipuw akan tetap diberlakukan saat Persija bertemu Mitra Kukar. Dengan demikian, Andritany, Fabiano Beltrame & Hasim Kipuw Tetap Bisa Dimainkan Saat Persija dijamu PSPS Pekanbaru, 15/1/12.
Info dari PT.Liga: perkiraan pertandingan vs Mitra Kukar bisa jadi pada tgl 11 atau 13 Februari. Akan dikoordinasikan dulu kpd kedua tim.
Berikut 3 pertandingan away Persija di bulan Januari :
vs PSPS Pekanbaru (15/1/12),
vs Pelita Jaya Karawang (23/1/12),
vs Persib Bandung (29/1/12)
Partai "home" terdekat Persija akan dilaksanakan tgl 3 Februari 2012 menghadapi Persiwa Wamena yang rencananya akan dilangsungkan di SUGBK. Hukuman Larangan Bermain Bagi Andritany, Fabiano Beltrame & Hasim Kipuw akan tetap diberlakukan saat Persija bertemu Mitra Kukar. Dengan demikian, Andritany, Fabiano Beltrame & Hasim Kipuw Tetap Bisa Dimainkan Saat Persija dijamu PSPS Pekanbaru, 15/1/12.
Info dari PT.Liga: perkiraan pertandingan vs Mitra Kukar bisa jadi pada tgl 11 atau 13 Februari. Akan dikoordinasikan dulu kpd kedua tim.
SKUAD PERSIJA 2011-2012
Inilah ke 28 pemain yang akan mengisi skuad Persija 2011/2012. Terdiri dari 4 kiper, 9 bek, 9 gelandang dan 6 penyerang. Untuk sektor pemain asing, Persija mempertahankan Precious (Singapur). Precious akan bahu membahu menggalang pertahanan bersama Fabiano Beltrame (Brazil) yang didatangkan dari Persela Lamongan.
Sedangkan untuk posisi gelandang, Persija mendatangkan Robertino Pugliara (Argentina) dari Persiba Balikpapan. Ini merupakan musim ketiga bagi Robertino setelah sebelumnya pernah memperkuat Persija pada tahun 2007 dan pada musim 2008/2009
Pedro Javier (Paraguay) dan Bambang Pamungkas akan berduet dalam menggedor pertahanan lawan. Pedro sebelumnya pernah bermain di Semen Padang dan Persibom Bolaangmongodow.
Untuk sektor pemain lokal, Persija dihuni beberapa muka baru dan banyak pemain muda. Posisi kiper dihuni oleh: Galih Sudaryono (eks Persiba Balikpapan), Bagus Cahyo (eks Persis Solo) dan Adixi Lenzivio dari Persija U-21 akan menempati sektor kiper bersama kiper Timnas U-23 SEA Games 2011 Andritany.
Duet bek asing Precious dan Fabiano akan didampingi oleh tiga bek sayap Persija yang masih setia bersama Persija musim 2011/2012, Ismed Sofyan, Leo Saputra dan Amarzukih. Hasim Kipuw, bek kanan andalan Timnas U-23 SEA Games 2011 juga siap untuk melapis mereka. AA Ngurah 'Nanak' Wahyu dan Saronih (eks PSMS Medan) akan siap melapis duet Precious dan Fabiano. Satu lagi pemain yang akan mengisi posisi bek adalah Soleman Lubis, bek muda asal klub internal Persija PS Mahasiswa.
Kepergian dua winger handal Persija musim lalu (2010/2011) Greg Nwokolo dan M.Ilham kini sudah dapat tergantikan oleh Octavianus yang musim ini menjadi musim kedua baginya, pemain muda asal klub Villa 2000 Rudi Setiawan dan gelandang enerjik Timnas U-23 SEA Games 2011 Ramdani Lestaluhu. Robertino Pugliara akan bertindak sebagai playmaker Persija, sedangkan Gangga Mudana comeback ke Persija setelah pada sebelumnya sempat bermain di Persija pada musim 2007 dan ISL 1 (2008/2009). Di posisi gelandang juga akan bertambah dengan hadirnya wajah-wajah pemain muda seperti Fahreza Agamal, Abdul Tommy, Delton Stevano dan Arief Dwi. Mereka berasal dari skuad Persija U-21.
Kapten Persija Bambang Pamungkas masih menjadi andalan Persija di sektor depan. Kali ini Bepe akan berduet dengan penyerang asing Javier Pedro. Rachmat Affandi siap membantu sebagai supersub bila Bepe dan Pedro belum bisa membuahkan gol. Mereka akan dilapis oleh dua pemain potensial, Johan Juansyah dan Alan Martha. Sedangkan Ahmad Ihwan yang didatangkan Villa 2000 pun siap bahu-membahu dalam menggedor pertahanan lawan.
Kiper :
1. Galih Sudaryono - 4 Januari 1987
22.Bagus Djiwo Noor Cahyo - 14 November 1985
26.Andritany Ardhiyasa - 26 Desember 1991
29.Adixi Lenzivio - 28 September 1992
Bek :
2. Precious Emuejeraye (Singapur) - 21 Maret 1983
3. Soleman Lubis - 6 Maret 1990
13.Hasim Kipuw - 9 Mei 1988
14.Ismed Sofyan - 28 Agustus 1979
15.Fabiano Beltrame (Brazil) - 29 Agustus 1982
21.Amarzukih - 21 Juli 1984
23.Leo Saputra - 20 Desember 1980
28.A.A Ngurah Wahyu T - 28 Juli 1988
35.Saronih - 20 September 1982
Gelandang :
4. Fahreza Agamal - 11 Maret 1982
6. Abdul Tommy - 17 Agustus 1991
7.Ramdani Lestaluhu - 5 November 1991
9. Rudi Setiawan - 13 Januari 1993
10.Robertino Pugliara (Argentina) - 21 Februari 1984
17.Delton Stevano Wohon - 16 September 1992
18.Octavianus - 1 Oktober 1981
24.I Wayan Gangga Mudana - 24 April 1981
90.Arif Dwi Wicaksono - 26 Juli 1990
Striker / Penyerang :
11.Alan Martha - 22 Juli 1992
19.Johan Juansyah - 25 Oktober 1988
20.Bambang Pamungkas - 10 Juni 1980
25.Pedro Javier (Paraguay) - 13 Mei 1983
27.Rachmat Affandi - 5 April 1984
42.Ahmad Ihwan - 27 Januari 1993
Staff Official & Manajer Tim :
Manager: Ferry Paulus
Assistant Manager: Ir. Ferry Indrasjarief
Head Coach: Iwan Setiawan
Assistant Coach: Sudirman dan Miftahudin
Goalkeeping Coach: Haryono
Fitness Coach: Agus Sugeng
Doctor Team: Dr. Nanang Tri
Kinesiotherapy/Measseur: Amudi Saripudin, M. Mansyur dan Umar Bowi
PROFIL PERSIJA
Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepakbola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia.
Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930. Pada tahun 1950 VIJ resmi mengganti namanya menjadi Persija Jakarta.
Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Bang Yos, begitu sapaan akrab Sutiyoso pada tahun 1997 juga merupakan aktor dibalik pergantian warna kebesaran Persija dari merah ke oranye.Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.
Saat ini Persija dilatih oleh Rahmad Darmawan dibantu oleh asisten Francis Wawengkang.
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
Prestasi Persija (Nasional)
Perserikatan :
* Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
* Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
* Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
* Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
* Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
* Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
* Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
* Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
* Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
* Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Perserikatan :
* Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
* Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
* Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
* Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
* Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
* Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
* Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
* Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
* Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
* Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan
Liga Indonesia :
* Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
* Tahun 1998, Semifinalis
* Tahun 1999, Semifinalis
* Tahun 2001, Juara Liga Indonesia (10)
* Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
* Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
* Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
* Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
* Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
* Tahun 1998, Semifinalis
* Tahun 1999, Semifinalis
* Tahun 2001, Juara Liga Indonesia (10)
* Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
* Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
* Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
* Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar
Liga Super Indonesia :
* Tahun 2009, Peringkat 7 Liga Super Indonesia
* Tahun 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
* Tahun 2011, Peringkat 3 Liga Super Indonesia
* Tahun 2009, Peringkat 7 Liga Super Indonesia
* Tahun 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
* Tahun 2011, Peringkat 3 Liga Super Indonesia
Piala Indonesia :
* Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
* Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
* Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
* Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
* Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
* Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Prestasi Persija (Internasional)
* Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam.
* Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam.
Note : Hingga saat ini, Persija Jakarta merupakan satu-satunya tim yang belum pernah terdegradasi sepanjang sejarah kompetisi di Indonesia.
Data Detail From : Indonesia - List of Champions Perserikatan (rsssf.com) Dutch East Indies (Java) city champions Year Winners Venue 1914 Batavia Semarang 1915 Batavia Batavia 1916 Soerabaja 1917 Soerabaja Semarang 1918 Batavia 1919 Batavia 1920 Batavia Soerabaja 1921 Batavia 1922 Soerabaja Weltevreden (Batavia) 1923 Batavia 1924 Soerabaja 1925 Batavia 1926 Soerabaja 1927 Batavia Batavia 1928 Soerabaja Soerabaja 1929 Batavia Bandoeng 1930 Soerabaja Number of Wins: 10 Batavia 7 SoerabajaPerserikatan (=Association) or Amateur Competition Year Venue Champions Runners-Up 1931 Solo VIJ (Jakarta) PSIM (Yogyakarta) 1932 Jakarta PSIM (Yogyakarta) VIJ (Jakarta) 1933 Surabaya VIJ (Jakarta) Persib (Bandung) 1934 Bandung VIJ (Jakarta) Persib (Bandung) 1935 Semarang Persis (Solo) PPVIM Jatinegara (Jakarta) 1936 Bandung Persis (Solo) Persib (Bandung) 1937 Solo Persib (Bandung) Persis (Solo) 1938 Solo VIJ (Jakarta) SVB (Surabaya) 1939 Yogyakarta Persis (Solo) PSIM (Yogyakarta) 1940 Solo Persis (Solo) PSIM (Yogyakarta) 1941 Bandung Persis (Solo) SVB (Surabaya) 1942 Surabaya Persis (Solo) SVB (Surabaya) 1943 Yogyakarta Persis (Solo) PSIM (Yogyakarta) 1944-47 not held 1948 Yogyakarta Persis (Solo) PSIM (Yogyakarta) Kompetisi ISNIS (VUVSI) 1949 SVB (Surabaya) not known 1950 Semarang SVB (Surabaya) not known Kejurnas PSSI 1951 Persebaya (Surabaya) PSM (Makassar) 1952 Persebaya (Surabaya) Persija (Jakarta) 1953 not held 1954 Persija (Jakarta) PSMS (Medan) 1955-56 not held 1957 PSM (Makassar) PSMS (Medan) 1957-59 PSM (Makassar) Persib (Bandung) 1959-61 Persib (Bandung) PSM (Makassar) 1962-63 not held 1964 Persija (Jakarta) PSM (Makassar) 1965 PSM (Makassar) Persebaya (Surabaya) 1966 PSM (Makassar) Persib (Bandung) 1967 PSMS (Medan) Persebaya (Surabaya) 1968 not held 1969-71 PSMS (Medan) Persebaya (Surabaya) 1971-73 Persija (Jakarta) Persebaya (Surabaya) 1973-75 Persija (Jakarta) and PSMS (Medan) [shared] 1975-78 Persebaya (Surabaya) Persija (Jakarta) Kejurnas Utama PSSI 1978/79 Jakarta Persija (Jakarta) PSMS (Medan) Divisi Utama PSSI 1980 Jakarta Persiraja (Banda Aceh) 3-1 Persipura (Jayapura) 1981-82 not held 1983 Jakarta PSMS (Medan) 0-0 Persib (Bandung) [aet, 3-2 pen] 1984 not held 1985 Jakarta PSMS (Medan) 2-2 Persib (Bandung) [aet, 2-1 pen] 1986 Jakarta Persib (Bandung) 1-0 Perseman (Manokwari) 1986/87 Jakarta PSIS (Semarang) 1-0 Persebaya (Surabaya) 1987/88 Jakarta Persebaya (Surabaya) 3-2 Persija (Jakarta) [aet] 1988/89 not held 1989/90 Jakarta Persib (Bandung) 2-0 Persebaya (Surabaya) 1990/91 not held 1991/92 Jakarta PSM (Makassar) 2-1 PSMS (Medan) [aet] 1992/93 not held 1993/94 Jakarta Persib (Bandung) 2-0 PSM (Makassar) 1995- not held since introduction professional league
Hasil lanjutan Sidang Perampokan Persija
Bertempat di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu 28 Desember 2012 digelar sidang kedua lanjutan kasus Perampokan Persija. Setelah sebelumnya di sidang perdana 3 minggu yang lalu, pihak pengugat bersama pengacara membacakan tuntutan dalam persidangan.
Beberapa perwakilan klub Internal juga hadir dalam sidang hari ini, diantaranya Bang Isran ( Menteng FC) Khuseri (RPM), Abang Iwan dan Abang Adek.
Sidang hari ini, pihak tergugat lagi-lagi tidak menampakkan batang hidungnya, melalui pengacaranya Sonny Soemarsono selaku tergugat mengatakan ketidakhadirannya di 2 kali persidangan karena merasa belum menerima surat undangan.
Keputusan yang diperoleh dalam sidang hari ini, sidang akan kembali dilanjutkan pada tanggal 11 Januari 2012 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pukul 10.00, dan pihak tergugat diwajibkan hadir dalam sidang tersebut.
Selain itu ada juga keputusan bahwa pihak tergugat dilarang menggunakan nama PERSIJA, apabila mereka mau tetap berkompetisi di IPL, harus berganti nama, atau dibubarkan, ungkap Gusti Randa pengacara pihak pengugat PT. Persija Jaya Jakarta.
2 Laga kandang melawan team Kalimantan diundur akhir Februari
The Jakmania harus kembali bersabar menunggu laga kandang Persija, setelah 2 laga melawan team Kalimantan Mitra Kukar dan Persisam yang menurut jadwal digelar 3 dan 7 Januari 2012 ditunda.
Sebagai gantinya panpel mengajukan stadion Lebak Bulus sebagai home, namun saat pengajuan izin keamanan, pihak kepolisian tidak memberikan izin keamanan. Akhir Februari direncanakan menjadi waktu akan digelarnya pertandingan melawan Mitra Kukar, dan Persisam, ungkap Viola Media Officer Persija.
Tidak mendapatkan izin keamanan dari pihak kepolisian menjadi alasan ditundanya kedua partai tersebut, partai kandang Persija yang biasanya digelar di Gelora Bung Karno sebagai home ground, terpaksa tidak bisa digelar distadion kawasan Senayan tersebut karena sedang dalam proses renovasi.
Persija.. Aku Rindu
Kasus dualisme yang menimpa Persija Jakarta tak kunjung usai.. Jadwal Liga pun tak jua menemukan kata sepakat antara Klub dan PSSI , tak jelasnya kompetisi sepakbola kasta tertinggi yang akan bergulir di negeri ini semakin menambah carut marut sepakbola yang kucinta. Hasilnya.. aku tak tau kapan aku bisa kembali menyaksikan sang macan kemayoran berlaga..
Siang itu aku melangkahkan kaki di area SUGBK Senayan Jakarta. Semilir angin menemani tiap alunan langkahku.. Entah mengapa aku berjalan ke area stadion padahal tak ada apa-apa disana.. Sepi.. hanya ada satu dua orang yang lalu lalang. Aku pun duduk di trotoar tepat di depan pintu merah. aku meluruskan kaki dan aku tergoda untuk memejamkan mata.
Entah mengapa dan itu akhirnya ku lakukan. Mungkin ini yang dinamakan fatamorgana. Dalam bayanganku stadion yang sepi itu mendadak jadi gegap gempita. tabuhan drum dan sorakan ala Jakmania memenuhi kepalaku. Massa berbaju oren pun ikut hadir disana lengkap dengan atribut serta canda tawa bahagia. Aku berusaha untuk menyadarkan diriku tapi aku justru semakin terseret kedalamnya.. Pertandingan itu terasa sebagai suatu hal yang nyata..
Aku benar-benar seperti merasakan ada sebuah pertandingan Persija disana. Warna oren terlihat dimana-mana, kibaran syal di setiap bahu seperti panggilan untuk ikut bergabung bersama mereka. Dalam benakku aku pun tergoda untuk masuk kedalam "fatamorgana" itu. Aku pun melangkah jauh memasuki stadion.. Ahh.. aku menemukan euforia itu disana.. teriakan para suporter membahana.. PER.. SI.. JA.. .Lengkingan terompet memenuhi udara... Sungguh aku seperti menemukan permata yang kupikir akan hilang selamanya..
Dan aku pun meneteskan airmata.. "Gila!!! ini Gila!!!" makiku dalam hati. Aku pun segera membuka mata dan tersadar. "Apa-apaan ini.. khayalan gila yang membuatku meneteskan air mata!! Cengeng!!!" Sontak aku marah pada diriku sendiri. Apa sih yang sebenarnya ku lakukan disini??!!! Aku mengedarkan pandang ke sekelilingku. SEPI!!! tak ada suporter Persija berbaju oren disana.. tak ada gemuruh dan teriakan PER..SI.. JA.. seperti yang tadi kubayangkan.. tak ada tabuhan drum.. tak ada lengkingan terompet,, TAK ADA sekali lagi TAK ADA.
Aku bergegas bangkit dan berjalan menjauhi stadion.. Sayup-sayup dari kejauhan aku kembali mendengar tabuhan Drum dan sebuah nyanyian.. Aku menghentikan langkahku dan menajamkan telingaku.. Ya.. aku mendengarnya.. Sontak aku mengedarkan pandanganku.. tak ada siapa-siapa kawan..
Tiba-tiba aku merasakan ketakutan .. Aku pun mempercepat langkahku.. Nyanyian dan tabuhan Drum itu masih terdengar di telingaku..
Hari ini ku tinggal pekerjaan... Siap-siap tuk' nonton Pertandingan..
Orang bilang aku ini kesurupan.. Demi Persija Apapun kulakukan..
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o..
Aku berjalan semakin jauh meninggalkan area stadion.. perlahan-lahan suara nyanyian itu pun menjauh.. menjauh.. dan semakin menjauh.. lalu menghilang... dan aku kembali meneteskan air mata..
Sungguh aku rindu.. aku rindu euforia itu.. aku rindu sorak kemenangan itu.. aku rindu teriakan dan tatapan penuh kekecewaan itu.. aku rindu saling berangkulan bahu dan berlompat-lompatan bersama... aku rindu menyanyi dan berteriak dengan iringan tabuhan drum.. aku rindu dengan nyala RF dan asap smoke bomb.. aku rindu melihat lautan oranye di GBK.. Aku rindu... Dan dalam benakku nyanyian itu pun kembali mengalun....
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o...
Langganan:
Postingan (Atom)